Menteri Keuangan Bidik Sektor Ini Jadi Andalan Kinerja Ekonomi 2022

Kamis, 30 September 2021 – 22:45 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membidik sejumlah sektor untuk penopang perekonomian 2022. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membidik sejumlah sektor untuk penopang perekonomian 2022.

Sri Mulyani mematok kinerja ekonomi 2022 sebesar 5,2 persen.

BACA JUGA: Kabar Gembira dari Menteri Keuangan untuk Generasi Muda

"Ditarget ditopang oleh pulihnya konsumsi masyarakat, investasi, dan perdagangan internasional," ungkap Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-6 Masa Persidangan I tahun sidang 2021-2022 di Jakarta, Kamis (30/9).

Dia menyebut kepercayaan masyarakat yang meningkat akan mendorong kinerja konsumsi dan membaiknya sisi produksi.

BACA JUGA: Pesan Menteri Keuangan Buat yang Demen Nyinyir soal Utang Indonesia

"Hal itu menggerakkan perekonomian," ujar Sri Mulyani.

Menteri Keuangan Terbaik 2020 versi Global Markets itu menilai pemerintah bersama otoritas moneter akan berupaya mengendalikan inflasi.

BACA JUGA: Menteri Keuangan Bicara soal Utang Indonesia, Kabar Baiknya Begini

Diharapkan hal itu akan menjaga keterjangkauan harga kebutuhan pokok bagi seluruh masyarakat.

"Penguatan dan penyempurnaan program perlindungan sosial yang semakin tepat sasaran bagi masyarakat miskin dan rentan ditujukan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan," beber dia.

Menurut Sri Mulyani, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah menunjukkan perannya sebagai instrumen countercyclical.

APBN berperan dalam meredam dampak pandemi dan mendorong perekonomian untuk kembali pulih.

"Upaya pemerintah dalam mendukung pemulihan ekonomi dan menjaga stabilitas makroekonomi juga akan berkontribusi positif terhadap penurunan tingkat kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan," katanya.

Oleh karena itu, pemerintah akan melanjutkan program perlindungan sosial pada tahun depan untuk mendorong tingkat kemiskinan kembali menurun pada 2022.

"Targetnya dalam rentang 8,5 persen-9 persen dan tingkat pengangguran terbuka sekitar 5,5 persen-6,3 persen," ungkapnya.

Sri Mulyani menambahkan eskalasi berbagai program perlindungan sosial berhasil meminimalisasi dampak COVID-19 terhadap kemiskinan dan pengangguran. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler