Menteri Keuangan Sampaikan Kabar Baik soal APBN, Alhamdulillah

Rabu, 17 November 2021 – 21:52 WIB
Pemerintah menyampaikan kabar baik soal defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada akhir 2021. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah menyampaikan kabar baik soal defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada akhir 2021.

Pasalnya, realisasi penerimaan negara yang cukup kuat hingga akhir Oktober 2021.

BACA JUGA: Kabar Terkini Rasio Defisit APBN dari Menteri Keuangan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan defisit APBN diproyeksikan menurun pada rentang 5,2 persen-5,4 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau sebesar Rp 873,6 triliun.

Angka itu lebih rendah dibanding asumsi di UU APBN 2021 sebesar 5,7 persen PDB atau Rp 1.006,4 triliun.

BACA JUGA: Utak-atik APBN, Menteri Keuangan Kena Sentil Legislator, Keras

"Kami berharap akhir tahun ini kita akan mengalami defisitnya mengecil pada 5,2-2,4 persen dari PDB," ujar Sri Mulyani, usai sidang kabinet paripurna yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, mengatakan

Menkeu menjelaskan hingga akhir Oktober 2021 belanja pemerintah pusat tumbuh 5,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

BACA JUGA: APBN Bikin Proyek Kereta Cepat Makin Ngebut

Menurut Sri Mulyani, hingga akhir 2021, realisasi belanja pemerintah pusat diperkirakan masih akan tumbuh lebih tinggi lagi mencapai 10,4 persen. Pada pagu belanja pemerintah pusat itu, belanja kementerian dan lembaga mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yakni mencapai 14,8 persen.

“Ini didominasi belanja yang berhubungan dengan penanganan Covid-19 dan bantuan sosial,” katanya.

Lebih lanjut, eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan untuk belanja transfer keuangan ke daerah dan dana desa (TKDD) masih terdapat kendala pertumbuhan yang minus 7,9 persen.

“Dan kalau bisa diselesaikan dalam 1,5 bulan kemungkinan dia (pertumbuhan TKDD) akan flat dibandingkan tahun lalu," ujarnya

Sri Mulyani juga menyampaikan pendapatan negara hingga akhir Oktober 2021 tumbuh sebesar 18,2 persen. Penerimaan pajak per Oktober 2021 tumbuh 15,3 persen. Penerimaan negara tumbuh lebih baik pada periode sama di 2020, yang mengalami kontraksi 18,8 persen.

Pendapatan Bea Cukai hingga Oktober 2021 mencatatkan pertumbuhan 25,5 persen, setelah pada Oktober 2020 tumbuh hanya 5,5 persen.

Kemudian, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang pada Oktober 2020 terkontraksi 16,3 persen, pada Oktober 2021 ini meningkat 25,2 persen.

Sri Mulyani menyebut total seluruh pendapatan negara tumbuh 18,2 persen.

“(Periode sama) tahun lalu pendapatan negara mengalami kontraksi 15,3 persen,” ujar Sri Mulani.

Menteri Keuangan Terbaik 2020 versi Global Markets itu menegaskan seluruh pencapaian hingga Oktober 2021 menunjukkan perkembangan positif di struktur APBN. Pemerintah optimistis defisit APBN 2021 akan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler