jpnn.com - PEKANBARU - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa melakukan serangkaian kunjungan di Riau, Jumat (6/3). Salah satu masalah yang menjadi perhatian dia adalah kasus kekerasan seksual yang cenderung meningkat di Riau dalam setahun terakhir. Fakta yang juga mengganggu, pada beberapa kasus, pelakunya justru kalangan anak-anak di bawah umur.
Khofifah menyimpulkan, kelakuan anak-anak di bawah umur itu mengindikasikan bahwa mereka sudah tahu berbagai hal yang terkait dengan masalah sosial. Sebab, mereka sudah mendapat akses berbagai hal atau konten yang berbau pronografi.
BACA JUGA: Indonesia Lamban, Norwegia Pertanyakan Kerjasama USD 1 Miliar
Khofifah juga mengungkapkan data, 89 persen anak pelaku kekerasan seksual mengaku melakukan perbuatannya setelah melihat pornografi. Dalam kasus tersebut, lanjut dia, 69 di antara 89 persen itu malah menganggap porno aksi sebagai hal yang biasa atau lumrah. Hal itulah yang menurut Khofifah sangat berbahaya bagi masa depan bangsa.
"Pengawasan orang tua terhadap anak harus diperketat dan peran guru di sekolah harus diperkuat. Tapi, yang juga membuat kita miris akhir-akhir ini, ternyata angka kekerasan seksual di sekolah juga tinggi," terangnya. (end/dik/JPNN)
BACA JUGA: Cara Halus Ibu Menteri Tolak Tawaran Australia
BACA JUGA: Ini Para Anak Buah Komjen BG yang Naik Jabatan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Raheem: Saya yakin Semuanya akan Terasa Damai
Redaktur : Tim Redaksi