jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Bambang Purwanto mengatakan bahwa Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo sudah sering diingatkan oleh mitra kerja di Senayan agar hati-hati terkait ekspor benih lobster.
Hal ini disampaikan Bambang merespons penangkapan Menteri Edhy Prabowo oleh KPK terkait dugaan korupsi penetapan izin ekspor benih lobster.
BACA JUGA: Ketua KPK Firli Bahuri: Ini Adalah Kejahatan Luar Biasa
Menurut Bambang, ekspor benih lobster akan menuai banyak sorotan karena termasuk jarang dilakukan, sehingga mekanisme dan tata kelolanya harus cermat dan hati-hati.
"Di era keterbukaan ini, semua bisa memantau setiap kebijakan. Dan di komisi empat (DPR) sudah sering kami ingatkan (ke Menteri Edhy)," kata Bambang Purwanto melalui pesan singkat, Rabu (25/11).
BACA JUGA: Inilah Kasus Korupsi yang Diduga Melibatkan Edhy Prabowo
Legislator Partai Demokrat itu menyebutkan, negara produsen lobster seperti Indonesia tentu harus menjaga agar jangan sampai mengekspor benihnya saja, tetapi harus ada semangat budi daya di masyarakat demi kesejahteraan nelayan.
"Jadi unsur kehati-hatian, baik dalam menjaga kelestarian lobster itu sendiri, juga mekanisme atau tata kelola harus cermat dan hati-hati," jelasnya.
BACA JUGA: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Istrinya Juga? Kasus Apa ya?
Namun, pihaknya belum mau menyimpulkan bahwa itulah potensi pelanggaran hukum yang menjerat Menteri KKP Edhy Prabowo. Bambang meminta semua pihak menunggu penjelasan resmi dari KPK.
Sebelumnya Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, Edhy Prabowo ditangkap pada Rabu dini hari terkait dugaan korupsi penetapan izin ekspor baby lobster.
"Yang bersangkutan diduga terlibat korupsi dalam penetapan izin ekspor baby lobster," ucap Ketua KPK Firli Bahuri melalui keterangannya di Jakarta.(antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam