Menteri KKP Klaim Tak Ada Kapal China di Natuna

Rabu, 15 Januari 2020 – 05:00 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo mempertanyakan tak percaya ada kapal nelayan asal China yang mencuri ikan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

"Kalau kita lihat nelayan China yang eksploitasi kata orang itu di mana? Karena kami waktu tangkap tanggal 30 (Desember 2019) itu yang kami temukan tiga kapal Vietnam. Kami mau tahu di mana? Kasih tahu kami," kata Edhy usai menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/1).

BACA JUGA: Petunjuk Terbaru dari Jokowi Untuk Menteri KKP soal Natuna

Ia meminta karena isu adanya kapal nelayan China di Natuna itu tidak disebar. "Jangan kita memperkeruh suasana padahal kejadiannya sebetulnya enggak begitu luar biasa," lanjut mantan Ketua Komisi IV DPR ini.

Sebelumnya, Bakamla mengungkapkan ada kapal asing masuk pada 19 Desember 2019. Bakamla kemudian mengusir kapal-kapal itu. Rupanya tak kapok. Pada 24 Desember 2019, kapal itu masuk lagi.

BACA JUGA: Kapal Tiongkok Berseliweran Lagi di Natuna

Kapal-kapal China yang masuk dinyatakan telah melanggar ZEE Indonesia dan melakukan kegiatan Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) fishing.

Pihak Bakamla kemudian melaporkan kejadian ini ke Kementerian Polhukam dan Kementerian Luar Negeri. Tak lama setelah itu, Kementerian Luar Negeri memanggi Duta Besar China untuk Indonesia.

BACA JUGA: Balai Kota DKI Diserbu Warga yang Kecewa dengan Kinerja Anies Baswedan

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), melalui keterangan resmi yang dikutip dari situs Kemenlu, mengaku telah mendapat laporan dari Bakamla dan telah memanggil Duta Besar China yang ada di Jakarta.

Namun Edhy menafikkan peristiwa itu. Kata dia, pihaknya sudah menemui nelayan lokan yang menyebut tidak ada yang mengetahui peristiwa yang katanya melibatkan kapal Tiongkok.

"Tunjukkan di mana!? Kemarin saya sudah ketemu nelayan-nelayan itu, saya tanya yang mana pun enggak ada (yang tahu)," ujarnya.

Edhy meminta jika ada pelanggaran di laut langsung disampaikan ke kementeriannya. Sebab, katanya, dari video yang sebelumnya beredar akhir Desember 2019, KKP tidak menemukan adanya kapal=kapal ikan asal Tiongkok.

Kata Edhy, begitu videonya di upload tanggal 26 Desember 2019, kesesokan harinya dia memerintahkan jajarannya ke lapangan. Tim KKP kemudian berangkat 28 Desember.

Pada 30 Desember, kata dia, jajarannya menangkap 3 kapal nelayanasal Vietnam, bukan dari China. "Coast guard-nya ada tapi apa, keliatan kapal (nelayan) China yang mana? Anda bisa bedakan kapal China dengan kapal Vietnam? Kalau memang waktu itu ada di situ sudah ketangkap," kata Edhy. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler