jpnn.com - JAKARTA - Para menteri yang menghadiri rapat dini hari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Bandara Halim Perdanakusuma tampak pulang dengan mata terlihat berat dan raut wajah mereka bak orang yang kelelahan. Setelah rapat hampir satu jam lebih tentang Undang-undang Pilkada, mereka keluar tanpa ingin banyak bicara. Termasuk enggan mengomentari plan B SBY yang sudah disampaikan dalam jumpa pers dan masih menjadi rahasia hingga saat ini.
Mendagri Gamawann Fauzi meminta publik menunggu plan B itu disampaikan sendiri nantinya oleh Presiden. Ia tidak ingin bicara lebih jauh terkait hal itu.
BACA JUGA: Ketua Fraksi Demokrat Jadi Tumbal
"Nanti. Sudah dipersiapkann Presiden kok," kata Gamawan di bandara, Jakarta Timur, Selasa dini hari (30/9).
Gamawan pun kembali menegaskan bahwa sejak awal RUU Pilkada dibahas pemerintah mengajukan opsi bahwa pemilihan gubernur dilakukan secara tidak langsung.
BACA JUGA: SBY Janjikan Kemudahan Kelola Pilkada di Era Jokowi
Sedangkan, bupati/walikota dipilih melalui pilkada langsung.
Bahkan, kata dia, pemerintah siapkan kesepakatan dukung pilkada langsung.
BACA JUGA: Titiek Soeharto Kandidat Pimpinan MPR
Namun, saat paripurna pemerintah tidak mendapat kesempatan menyatakan aspirasi yang ada.
"Itu yang kita pelihara sampai rapat terakhir. Jadi sebenernya pemerintah setelah rapat itu sudah oke pilkada langsung. Sudah berapa kali disampaikan Dirjen Otda, setuju langsung. Makanya kita siapkan langsung itu. Tapi kita enggak punya slot di situ. Kita kan pidato terakhir saja," tegasnya.
Wamenkumham Denny Indrayana juga enggan bicara soal plan B SBY. Ia mengaku itu hak Presiden untuk menyampaikan sendiri secara langsung.
"Saya enggak mau ngomong soal itu. Itu hak Presiden. Kita tunggu saja," tandas Denny. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Masih Punya Skenario Pertahankan Pilkada Langsung
Redaktur : Tim Redaksi