jpnn.com - JAKARTA - Menteri Perdagangan Thomas Lembong akhirnya bersuara terkait melonjaknya sejumlah harga bahan pokok di pasaran. Lembong mengaku ogah mencari biang kerok yang menyebabkan harga-harga di pasar naik.
Daripada ribut, kata Lembong lebih baik pihaknya menggelar operasi pasar. Dengan begitu bisa tercipta pasar yang bersahabat untuk masyarakat.
BACA JUGA: Kapan Dana PSKS Rp 6,5 M Dibagikan? Ini Penjelasan Jubir Kemensos
"(Gelar operasi pasar) itu lebih baik bila dibandingkan tunjuk-tunjuk pelaku. Dengan price control, mendingan kami operasi pasar. Itu yang namanya market friendly," ujar Lembong di Kantornya, Rabu (19/8).
Cara tersebut dicontohnya dari Amerika Serikat dalam mengatasi lonjakan harga. Operasi pasar, lanjut Lembong, merupakan strategi yang kerap digunakan di banyak negara.
BACA JUGA: Desak PP Pengangkatan Honorer jadi CPNS Segera Terbit
Lembong mencontohkan, pemerintah di Amerika melepas stok pasokan bensin dari Strategic Petroleum Reserve (SPR) bila harga bensin maupun harga solar mengalami kenaikan yang terlalu tinggi.
"Tentunya perekonomian kita berbeda dengan mereka. Mereka ekonominya yang banyak ke otomotif. Kalau di kita (Indonesia) pangan. Jadi, layak sekali pemerintah punya badan seperti Bulog untuk bisa masuk ke pasar, bila diperlukan," tandas pengusaha muda ini. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Jenazah WNI Korban Bom Bangkok Dipulangkan ke Tanah Air
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibunda Nadia Mulya Curhat ke Inisiator Kasus Century, Ini Unek-Uneknya
Redaktur : Tim Redaksi