jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan bahwa harus berkomitmen menyelesaikan permasalahan sampah di Indonesia.
Hal itu diutarakannya dalam acara, Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengelolaan Sampah 2024 Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, pada Kamis (12/12).
BACA JUGA: KIA Memperkenalkan Cover Bagasi dari Sampah Plastik Laut
Acara itu dihadiri oleh sekitar 800 peserta, termasuk 20 Gubernur, 264 Bupati/Wali kota, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup dari seluruh Indonesia.
"Sudah 19 tahun kita berbicara soal komitmen, kini saatnya kita melangkah bersama. Yang perlu kita sampaikan hari ini ialah rencana aksi kolaborasi untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Indonesia pada 2025-2026," ucap dia.
BACA JUGA: Menteri LH Hanif Faisol Wajibkan Produsen FMCG Susun Peta Jalan Pengurangan Sampah
Hanif menjelaskan bahwa pengelolaan sampah telah menjadi isu global dan lokal yang kompleks.
Berdasarkan data 2024, sebanyak 38 persen sampah global masih tidak terkelola dengan baik, yang berkontribusi signifikan terhadap kerusakan lingkungan.
BACA JUGA: Menteri LH Hanif Faisol Terjun Langsung Bersihkan Sampah di Kali Cipinang
"Saat ini, rata-rata satu orang menghasilkan 1 kilogram sampah per hari, yang menambah beban timbunan sampah harian,” kata dia.
Menurut Hanif, rakornas itu bertujuan untuk menyelaraskan visi, misi, dan pelaksanaan pengelolaan sampah antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
Hal tersebut sejalan dengan arahan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
"Kami ingin berkolaborasi melalui aksi nyata untuk menuntaskan pengelolaan sampah pada 2025-2026. Momentum ini diharapkan menjadi titik balik bagi kita semua untuk memperbaiki pengelolaan sampah di daerah masing-masing," tutur dia.
Hanif mengingatkan bahwa sampah yang tidak terkelola dapat menyebabkan pencemaran udara, air, dan tanah, hingga memicu peningkatan gas rumah kaca, termasuk gas metana yang daya rusaknya 28 kali lebih besar dibandingkan karbon dioksida.
Oleh karena itu, Hanif menegaskan bahwa upaya untuk mengurangi sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) menjadi keharusan bagi seluruh masyarakat.
"Kolaborasi semua pihak sangat penting untuk memastikan Indonesia mampu menyelesaikan permasalahan sampah ini dalam dua tahun ke depan," tambah Hanif. (mcr4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Isu Pengelolaan Sampah Bakal Masuk di Visi dan Misi Paslon yang Diusung PDIP di Pilkada
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi