jpnn.com, MOJOKERTO - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Mojokerto serta akademisi Universitas Airlangga dan Institute Teknologi Surabaya (ITS) menyiapkan solusi bagi masyarakat Desa Bangun, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur agar tetap mendapat penghasilan dengan tidak mengolah sampah impor lagi.
Setelah sempat menjadi sorotan tahun lalu, secara fisik lokasi permukiman warga Desa Bangun, sudah jauh lebih bersih karena masyarakat sudah tidak lagi melakukan pilah sampah sisa impor dari pabrik kertas.
BACA JUGA: KLHK Memfasilitasi Pendirian Bank Sampah di Daerah
Menteri LHK Siti Nurbaya di Pendopo Desa Binangun bersama Plt Bupati Mojokerto dan Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah B3 (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati, menyampaikan masyarakat Desa Bangun tetap memerlukan akses untuk kesejahteraannya.
BACA JUGA: Dorong Peningkatan Ekonomi, KLHK Latih Masyarakat Kembangkan Hasil Hutan Bukan Kayu
Menteri LHK Siti Nurbaya di Pendopo Desa Binangun bersama Plt Bupati Mojokerto dan Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah B3 (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati. Foto: KLHK
Oleh karena itu, pemerintah segera membantu fasilitasi dan mendorong langkah-langkah agar masyarakat tetap produktif.
BACA JUGA: Daftar Nama 38 Pati TNI AL Terkena Mutasi Termasuk Brigjen TNI Marinir Bambang Sutrisno
“Hari ini saya sudah melihat kondisinya di lapangan. KLHK segera konsolidasikan langkah-langkah yang bisa dilakukan, khususnya di bidang LHK. Akan terus kami intensifkan agar masyarakat dapat bangkit perekonomiannya,” kata Menteri Siti, saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Bangun, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (26/2).
Menteri Siti menegaskan beberapa langkah yang secara nyata bisa dilakukan segera adalah menyiapkan Fasilitas Pusat Daur Ulang yang akan menyerap tenaga kerja. Juga menyiapkan masyarakat membangun Bank Sampah bagi sekitar 800-1000 KK.
“Saya minta Dirjen kaji bersama akademisi mungkin perlu dibangun sebanyak 3 sampai dengan 4 unit bank sampah. Juga budi daya magot. Dan, segera saja minggu depan Bu Dirjen bicara dengan pak Kades untuk bisa menyertakan pelatihan virtual yang akan dilaksanakan minggu depan. Kita harus bekerja cepat untuk masyarakat, sesuai arahan Bapak Presiden,” tutur Menteri Siti.
Bersama Plt Bupati dan Kepala Desa, Menteri Siti juga melakukan observasi wilayah untuk pengembangan usaha produktif masyarakat yang lainnya seperti ekowisata fishing farm, budi daya ikan lele, dan lain-lain.
“Lokasi desa ini sangat startegis dan bisa menjadi Desa Pusat Pertumbuhan, karena dia berada betul-betul di wilayah kota atau urbanized rural,” imbuhnya.
“Saya minta Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) pada konteks kemitraan lingkungan juga bisa mengambil peran dukungan fasiltasi. Saya juga minta Dirjen PSLB3 untuk coba dilihat peluang CSR,” katanya.
Karena, kata Menteri Siti, desa ini lokasinya di tepi kota maka tentu nanti juga dibarengi penghijauan tanaman pohon yang bermanfaat.
Mendukung dan Siapkan Lahan
Pemerintah Daerah khususnya Desa Bangun menyambut baik dan mendukung langkah-langkah yang akan diambil.
Kepala Desa Bangun, Dedik Isharianto, mengatakan pihaknya telah menyiapkan lahan tanah bengkok desa untuk pengembangan kegiatan produktif masyarakat.
Dedik menyampaikan di wilayahnya hanya pengepul yang masih beroperasi sampah dari lokal, sebanyak 6 pengepul sampah plastik dan 3 pengepul kertas dan kardus.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Siti mengatakan kebijakan Presiden Jokowi untuk kesejahteraan masyarakat makin kuat dan jelas, melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Kegiatan masyarakat dimudahkan, seperti pendirian koperasi, jadi tidak hanya untuk dunia usaha. Pemerintah juga mempunyai kebijakan khusus untuk pembangunan desa.
“Dari Desa Bangun ini, kita dapat memetik pelajaran yang menguatkan kebijakan nasional bahwa sampah harus menjadi bahan baku yang bernilai," kata Menteri Siti.
Pada kunjungan kerjanya, Menteri Siti didampingi Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Bambang Supriyanto, Staf Khusus Menteri LHK, Penasihat Senior Menteri LHK, Direktur Pengelolaan Sampah, dan pimpinan UPT KLHK Provinsi Jawa Timur.
Turut hadir Plh. Bupati Mojokerto, Forpika Mojokerto, dan perangkat desa. Setelah dari Desa Bangun, Menteri Siti juga melakukan kunjungan lapangan ke situs arkeologis dan antropologis Trowulan dan Kumitir di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.(jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi