Menteri LHK: Penghijauan Harus Bersamaan dengan Konservasi Tanah dan Air

Sabtu, 11 Januari 2020 – 12:58 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya berkunjung ke lokasi Kebun Bibit Desa di Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jumat (10/1) sore. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, BOGOR - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan penghijauan pada konteks Kabupaten Bogor dan Kabupaten Lebak, Banten, harus bersamaan dengan bangunan konservasi tanah dan air.

“Ini akan dilaksanakan segera setelah akses Sukajaya, Bogor dan tempat-tempat di Lebak selesai ditangani Kementerian Pekerjaan Umum (PU),” ujar Menteri Siti Nurbaya kepada wartawan, Sabtu (11/1).

BACA JUGA: Menteri LHK Tegaskan Komitmennya dalam Pencegahan Korupsi

Menteri Siti yang pada Jumat (10/1) melihat langsung kondisi Bogor yang baru saja dilanda bencana longsor, mengungkapkan interaksi dirinya dengan dua Bupati perempuan juga bagus yakni Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia Jayabaya, dan Bupati Bogor, Hj. Ade Munawaroh Yasin.

BACA JUGA: Menteri LHK: Tingkat Ketaatan Perusahaan Terhadap Peraturan Lingkungan Hidup Capai 85 Persen

“Saya yakin kita bisa menangani pascabencana di sana dengan baik,” ujar Menteri Siti.

Menteri Siti mengungkapkan dirinya beserta jajaran KLHK menindaklanjuti arahan presiden dalam rangka penanganan holistik bencana Bogor, Lebak, dan lain-lain tempat terkait kawasan hutan dan konservasi dan secara umum wilayah hulu.

BACA JUGA: SBY Ajak Kaum Perempuan Galakkan Penghijauan

Menurut rencana, akan segera dilakukan penanaman pada areal 2.500 Ha di Lebak dan Bogor di antaranya dengan vetiver pohon akar wangi.

Dalam rangka teknis rinci lapangan, pada Jumat (10/1), Menteri LHK Siti Nurbaya  berkunjung ke lokasi Kebun Bibit Desa di Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jumat (10/1) sore. Kebun bibit ini bantuan Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL), KLHK di lokasi di Kota Bogor karena kebutuhan ruang terbuka hijau kota Bogor.

Melihat hulu Jakarta yaitu Bogor, maka termasuk wilayah Kabupaten dan Kota Bogor sebagai kesatuan. Menurut Menteri Siti, kebun bibit permanen sudah ada di Cimanggis, Depok,  dengan kapasits produksi 1 juta bibit dan harus siap sesuai arahan Bapak Presiden bahwa kebun-kebun bibit di sekitar lokasi yang harus dihijaukan.

Direncanakan sekitar 100 unit di Bogor yaitu di kabupaten dan 100 unit di Kabupaten Lebak, termasuk unit-unit di Kota Bogor, yang didukung juga oleh kebun bibit di Dermaga.

Dalam kesempatan itu, Menteri Siti diterima Wali Kota Bogor, Bima Arya yang pada kesempatan itu juga menjelaskan dan meminta dukungan jalan keluar kepada menteri atau pemerintah pusat untuk penyelesaian tempat pembuangan akhir sampah  atau TPA, serta terkait penanganan air limbah rumah tangga.

Menteri Siti merespons dengan langkah langgsung yakni menugaskan Sekjen dan Dirjen  untuk memantapkan kebun bibit sebanyak 60.000 batang tersebut dan untuk mengembangkan ekoriparian, menata wilayah tersebut menjadi tempat yang nanti akan menjadi spot  yang menarik ditata dengan taman dan lain-lain sehingga baik untuk swafoto dan hiburan masyarakat.

Dalam kaitan ini, lanjut Menteri Siti, maka kebijakan tata wilayah itu bisa dari segala aspek.

“Saya minta Dirjen siapkan kebun bibit yang akan dipakai tanamannya dalam dua bulan ini untuk penghijauan. Dan bila lokasinya baik bisa dikembangkan menjadi lokasi yang baik dan menarik dikunjungi. Ini juga baik untuk Pemda,” katanya.

Dalam kunjungan ini, Menteri LHK Siti Nurbaya menyatakan berterima kasih kepada Pemkot Bogor dan Lurah Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah.

“Menurut saya, lokasi ini sangat menarik selain baik sebagai lokasi pembibitan karena bersisian dengan sungai Ciliwung yang terus ke Kebun Raya Bogor. Semua harus dirapikan. Bapak Presiden memerintahkan kepada saya untuk agenda pemulihan lingkungan dalam 3 hingga 5 tahun ke depan. Ini saat yang tepat menurut Saya setelah akumulasi segala masalah lingkungan dan aktivits yang belasan dan puluhan tahun selama ini,” papar Siti Nurbaya. 

Penanganan Sampah

Dalam kaitan dengan penanganan sampah, Menteri Siti menegaskan dan memerintahkan Dirjen untuk segera rapat dengan Pemda Provinsi Jabar dan Pemda Bogor serta Pemkab Bogor. 

“Hari ini Sekjen KLHK , Sesditjen DAS dan Dirjen Pengendalian Pencemaran  dan Pemulihan Lingkungan  berada di Bogor dan Menteri serta Dirjen Konservasi dan Dirjen Gakkum ke Lebak pada spot yang berbeda, karena bidang yang berbeda-beda ditangani.

“Saya harus periksa kebun-kebun bibit dean dan kebun bibit rakyat,  untuk meyakinkan bahwa penghijauan berjalan baik di wilayah-wilayah sebagaimana harapan Bapak Presiden” katanya.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler