Menteri LHK Resmikan Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Swasta Pertama

Sabtu, 29 Juli 2017 – 23:47 WIB
Koleksi Harimau Sumatra di Taman Marga Satwa Kinantan, Kota Bukittinggi. Foto: Nanda/ Padang Ekspres/JPNN.com

jpnn.com, DHARMASRAYA - Memperingati Hari Harimau Global yang jatuh setiap 29 Juli, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya meresmikan Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD).

Berlokasi di area PT Tidar Kerinci Agung di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat dengan luas 10 hektar. PRHSD merupakan pusat rehabilitasi pertama hasil gagasan pihak swasta.

BACA JUGA: Hutan Sangat Strategis Menunjang Kecakapan Prajurit TNI

"Ini yang pertama kali saya meresmikan pusat rehabilitasi yang digagas oleh swasta," ujar Siti.

Dia menjelaskan, PRHSD adalah wujud penerapan Undang-Undang 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem yang merupakan tanggung jawab dan kewajiban pemerintah serta masyarakat.

BACA JUGA: Lihat Nih, Panglima TNI Lepas Harimau Sumatera

PT TKA sebagai unsur dari masyarakat turut serta melakukan upaya konservasi dengan membangun pusat rehabilitasi.

Selain PRHSD, diharapkan juga dapat dibangun suaka alam di berbagai daerah, khususnya di Sumbar. Sebagai bagian dari kegiatan konservasi yang penting, suaka alam bertujuan untuk melindungi flora dan fauna.

BACA JUGA: Blakblakan Menteri LHK Soal Egoisme dan Sikap Primitif di Hari Lingkungan

"Saya menyambut baik untuk kita mengembangkan suaka alam di Sumatera Barat," kata Siti.

Peresmian PRHSD juga bertepatan dengan rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang ditetapkan United Nations Environment Programme (UNEP), badan khusus PBB mengenai program lingkungan.

Tema yang diangkat tahun ini adalah 'Connecting People with Nature' kemudian diterjemahkan menjadi 'Menyatu dengan Alam', dengan tujuan membangkitkan masyarakat dalam menyelamatkan alam, flora dan fauna.

"Mari kita lestarikan alam kita, mari kita lestarikan satwa-satwa kita," ajak Siti.

Direktur Utama PT TKA yang sekaligus pendiri PRHSD Hashim Djojohadikusumo menjelaskan, tujuan PRHSD adalah agar memberikan sumbangsih untuk berbagai upaya konservasi dengan tetap memperhatikan hak Harimau Sumatera untuk kembali hidup di alamnya dengan baik.

"Tujuannya adalah untuk melestarikan Harimau Sumatera, dan langkah selanjutnya adalah menambah jumlah harimau yang ada," katanya.

PRHSD terdiri dari kandang rehabilitasi yang dibangun sangat mirip dengan habitat asli Harimau Sumatera di lahan dengan total luas 10 hektar.

Pada tahap awal dibangun dua kandang rehabilitasi dengan ukuran masing-masing 50 x 50 meter dilengkapi satu kandang jepit berukuran 1,5 x 3 meter dan dua kandang perawatan ukuran 9 x 6 meter.

Pembangunan tahap selanjutnya direncanakan dalam luasan kandang rehabilitasi lebih besar lagi dengan ukuran kurang lebih masing-masing seluas 1 hektar.

Peresmian PRHSD ditandai dengan pelepasan seekor Harimau Sumatera betina bernama Leony berusia 7 tahun dari kandang perawatan berukuran 54 meter persegi ke dalam kandang rehabilitasi berukuran 2.500 meter persegi.

Leony merupakan hasil sitaan dari kepemilikan ilegal dan dititipkan untuk dirawat di pusat transit satwa Animal Sanctuary Trust Indonesia (ASTI), di Gadog, Jawa Barat sejak Februari 2010. Dengan adanya PRHSD, Leony akan mendapat kesempatan kembali ke alam liar melalui program rehabilitasi. (wah/rmol) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Syukuran Umat Non-Muslim untuk Kemenangan Anies-Sandi


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler