Menteri Muhadjir Optimistis Bimbingan Pranikah Cegah Lahirnya Keluarga Miskin Baru

Selasa, 10 Desember 2019 – 20:11 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy kembali ingatkan bimbingan pranikah. Foto : Humas Kemenko PMK

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, meyakini program bimbingan pranikah akan membuat jumlah calon pasangan pengantin yang berpotensi menjadi keluarga miskin baru, bisa berubah ke keluarga lebih berkualitas.

Tidak saja mandiri secara ekonomi, tambah Muhadjir, tetapi mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing.

BACA JUGA: Menteri Muhadjir Dorong Percepatan Izin Edar BPOM untuk UMKM

“Kami tentu berharap tidak ada lagi keluarga miskin baru. Jadi kami cegah munculnya keluarga miskin baru itu sejak dini, sejak dari mempersiapkan pernikahan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya usai menerima audiensi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) di Kantor Kemenko PMK, Selasa (10/12).

Sebagai bagian dari upaya penguatan program bimbingan pranikah,  pemerintah akan berupaya menyiapkan kartu prakerja khususnya bagi calon pasangan pengantin yang belum memiliki pekerjaan. Nantinya, calon pasangan tersebut akan dibekali kursus keterampilan melalui lembaga pelatihan yang siap menyalurkan lapangan pekerjaan.

BACA JUGA: Muhadjir Effendy Minta Materi Pembekalan Pranikah Diperkaya

Bukan hanya itu, pemerintah juga sedang mempertimbangkan adanya Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pengantin. Adapun mekanisme untuk mendapatkan akses pendanaan dari KUR tersebut, calon pasangan pengantin harus terlebih dahulu mengikuti pelatihan yang dibiayai dari kartu prakerja.

“Jadi berkelanjutan tidak hanya pranikah saja, tetapi pascanikah juga harus kita tangani. Saat rapat kabinet terbatas sudah saya sampaikan kepada Pak Presiden skema kemungkinannya, Pak Presiden setuju dan nanti perlu dipertimbangkan adanya KUR pengantin ini,” terang Menko PMK.

BACA JUGA: Bimbingan Pranikah untuk Memutus Lingkaran Setan Kemiskinan

Lebih lanjut, penguatan terhadap program bimbingan pranikah nantinya akan melibatkan kementerian terkait dengan leading sektor Kementerian Agama.

Sejauh ini, diharapkan Kementerian Agama berencana menjadikan bimbingan pranikah sebagai program tersendiri dengan alokasi anggaran khusus, tidak lagi mengandalkan dana dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berasal dari calon pengantin.

“Kalau nanti ada anggaran tersendiri saya senang sekali, saya sangat mendukung. Nanti Kemenag bisa jadi leading sektor di samping memberikan bimbingan keagamaan. Tentu saja juga akan melibatkan LSM-LSM yang selama ini sudah lebih dulu menyelenggarakan bimbingan pranikah,” imbuhnya. 

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK, Agus Sartono, kembali menegaskan program bimbingan pranikah bukanlah hal baru. Namun dalam proses pemantapan materi penguatan bimbingan pranikah saat ini sedang disusun kembali dengan sebaik-baiknya.

Senada, Ketua Pengurus Nasional PKBI Ichsan Malik menyatakan pentingnya bimbingan pranikah untuk membekali calon pasangan pengantin akan pengetahuan dan pemahaman dalam menciptakan generasi penerus yang unggul dan berdaya saing.

“Salah satu yang harus menjadi fokus adalah remaja. Pemerintah harus memiliki terobosan-terobosan yang melibatkan remaja agar ke depan mereka bisa menjadi pelopor kemajuan bangsa,” pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler