Menteri Nadiem Dorong Perguruan Tinggi Gandeng Organisasi Kelas Dunia

Selasa, 28 Januari 2020 – 15:41 WIB
Nadiem Makarim. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyatakan bahwa perguruan tinggi merupakan ujung tombak dalam penyiapan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, sudah semestinya perguruan tinggi di Indonesia terus bergerak dan berbenah guna memperkuat bekal bagi para sarjana sesuai dengan perkembangan zaman. 

"Perguruan tinggi harus lebih cepat berinovasi dibandingkan jalur pendidikan lainnya karena harus adaptif dan berubah dengan lincah menyesuaikan dengan kebutuhan di dunia kerja," kata Nadiem dalam rapat koordinasi kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat (24/1).

BACA JUGA: Nadiem Makarim Pastikan Pemerintah Tetap Awasi Mutu Perguruan Tinggi

Mendikbud menambahkan, inovasi dalam pembelajaran dan pengabdian masyarakat merupakan tujuan utama pendidikan tinggi. Menurutnya, inovasi hanya bisa terjadi di dalam suatu ekosistem yang tidak dibatasi.

"Solusinya adalah kita dukung kolaborasi antara universitas dengan berbagai pihak di luar kampus untuk menciptakan prodi-prodi baru. Melalui kebijakan ini, perguruan tinggi yang memiliki akreditasi A dan B dapat mengajukan prodi baru jika ada kerja sama dengan organisasi dan/atau QS Top 100 World Universities," tuturnya.

BACA JUGA: Nadiem Makarim: Dari Semua Kebijakan, Ini Adalah yang Paling Penting

Dengan demikian, perguruan tinggi dengan akreditasi A dan B tidak perlu lagi memperoleh perizinan prodi di kementerian. Namun, perguruan tinggi itu harus bisa membuktikan diri telah melakukan kerja sama dengan perusahaan atau organisasi kelas dunia seperti PBB, World Bank, USAID, BUMN, BUMD, serta Top 100 World Universities berdasarkan QS ranking.

Lebih lanjut Mendikbud mengatakan, pemberian otonomi kepada perguruan tinggi dalam membuka prodi baru merupakan upaya untuk menyediakan kurikulum yang lebih prioritas bagi mahasiswa Indonesia. "Kita dorong upaya link and match antara bekal keilmuan mahasiswa dengan kebutuhan industri sehingga lebih bisa bersaing di panggung dunia," ucapnya.(esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler