jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir memastikan motor listrik Gesits yang merupakan inovasi mahasiswa Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) akan diproduksi tahun ini.
Dia mengingatkan Presiden Joko Widodo menunggu peluncuran Gesits.
BACA JUGA: 4 Wilayah Percontohan Distribusi Baterai Motor Listrik Honda
"Presiden ingin mencoba langsung Gesits sebelum motor ini dipakai masyarakat," ujar Nasir, Senin (6/8).
Menteri Nasir mengungkapkan, presiden minta disiapkan 50 unit pertama untuk digunakan di lingkungan Istana Negara.
BACA JUGA: Ini Penakluk Kawasaki Ninja H2 dari Amerika Serikat, Zeus
"Wah, saya pikir ini akan membebankan anggaran perusahaan. Ya, setidaknya bisa disiapkan 15 unit," lanjut Nasir diiringi tawa.
Dalam kunjungan kerja yang didampingi Direktur Utama PT. WIKA Tumiyana dan CEO PT Gesits Technologies Indo (GTI) Harun Sjech tersebut Menristekdikti juga mendengar laporan hasil perkembangan dan rencana proses perakitan dari tim Gesits.
BACA JUGA: Motor Listrik Viar Q1 Laris untuk Operasional Perusahaan
Termasuk melihat pengujian perangkat-perangkat teknologi dan berbagai komponen yang telah diciptakan.
Dia juga menyampaikan bahwa dirinya akan berkoordinasi dengan kementerian-kementerian lain, seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM), Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (BUMN), Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia untuk mendukung penuh Gesits.
"Saya juga akan berbicara dengan Pertamina sebagai penyedia jaringan energi. Ini untuk kemudahan penggunaan Gesits di tengah masyarakat," ucap Nasir.
Selain itu, dia menambahkan, perlu disiapkan regulasi yang menjamin kelancaran penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Gesits merupakan sepeda motor listrik yang mengandalkan baterai litium. Untuk pengisian ulang baterai berteknologi canggih ini para pengguna hanya butuh menukarnya dengan baterai yang telah terisi di gerai-gerai penukaran yang akan disebar secara luas di tengah masyarakat.
Menteri Nasir berharap metode pengisian ulang baterai dapat dilakukan dengan cara pertukaran unit baterai (battery swap) di jaringan-jaringan SPBU Pertamina.
Dengan begitu, masyarakat pengguna bisa menukar baterai semudah mereka mengisi bensin di SPBU.
Konsep ini tidak ada ubahnya dengan pembelian tabung gas elpiji yang sudah familiar di tengah masyarakat.
Nasir menyebut Gesits yang akan diproduksi mulai tahun ini merupakan sepeda motor atau kendaraan pertama buatan Indonesia yang berhasil diproduksi dan dipasarkan.
Ini menandakan bahwa Indonesia telah mengalami lompatan pertama dalam teknologi yang berwawasan masa depan. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi dan Pesan Regulasi Motor Listrik di Indonesia
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad