jpnn.com, SURABAYA - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, sudah saatnya melakukan transformasi perekonomian negara. Dari ekonomi berbasis sumber daya alam (resource based economy) menjadi ekonomi berbasis ilmu pengetahuan (knowledge based economy). Oleh karena itu dibutuhkan riset dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi.
"Produk inovasi akan memiliki nilai tambah yang jauh lebih tinggi, dan yang terpenting produk inovasi harus dihilirisasikan agar dapat dikomersialisasikan," ujar Menteri Nasir dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema "Membangun Indonesia Dalam Perspektif Peningkatan Daya Saing Daerah" di Surabaya, Kamis (22/11).
BACA JUGA: Menteri Nasir Sanjung Bupati Banyuwangi Azwar Anas
Salah satu hasil inovasi anak bangsa yang sangat membanggakan dan akan diproduksi secara massal di tahun 2019 adalah motor listrik Gesit karya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Motor listrik Gesit telah diujicoba langsung Presiden Jokowi. Bahkan Jokowi memesan 100 Gesit.
“ Kecanggihan motor listrik ini bisa dikebut sampai kecepatan 100 km/jam dan speedometer bisa dipakai untuk telepon pintar (smartphone). Produk ini rencananya akan produksi massal pada awal 2019. Pabriknya disiapkan di Sentul, Jawa Barat,” jelas Menteri Nasir.
BACA JUGA: Nasir: Jangan Berikan Beasiswa LPDP untuk Mahasiswa Kaya
Produk Gesit ini, lanjutnya, menunjukkan keberhasilan pemerintahan Jokowi dalam meningkatkan daya saing bangsa.
Perluasan akses mengenyam pendidikan tinggi merupakan salah satu upaya Kemenristekdikti menguatkan kualitas SDM Indonesia untuk peningkatan daya saing bangsa. Kebijakan afirmasi bagi kelompok tidak mampu melalui pemberian bantuan biaya pendidikan Bidikmisi untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
BACA JUGA: Tuah Motor Listrik Gesits Jadi Motor Tempur TNI
Program Bidikmisi pada 2018 ditargetkan sebanyak 368.961 orang. Sedangkan alokasi untuk Jatim ditargetkan sebanyak 63.147 orang. Posisi Triwulan III 2018 capaian penerima Bidikmisi untuk Nasional 302.764 dan penerima untuk Jatim sebanyak 47.899 orang di wilayah Surabaya, Madura, Malang, Pacitan hingga Banyuwangi.
Nasir mengatakan, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembudayaan riset untuk menghasilkan inovasi merupakan kunci meningkatkan daya saing bangsa Indonesia. Dengan SDM unggul dan berkualitas bangsa Indonesia akan mampu bersaing dengan tenaga kerja asing di level global dan akan menjadi tuan rumah di negara sendiri.
"Daya saing bangsa harus didorong terus yaitu peningkatan SDM. Sekarang dalam pemerintahan Jokowi-JK menurut Global Competitiveness Report terkait daya saing bangsa Indonesia sudah mencapai peringkat ke-36 dari peringkat 41 sebelumnya," landasannya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Perusahaan Kembangkan Motor Listrik Sespan
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad