jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi membeberkan tenggat waktu atau deadline Indonesia untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap.
"Indonesia diprediksi akan habis bonus demografinya di 2038 sampai 2040. Ini deadline terakhir Indonesia bisa menjadi negara maju," ucap Mendag Lutfi dalam sebuah webinar yang dipantau di Jakarta, Jumat (11/3).
BACA JUGA: Lamhot: Menteri Perdagangan Sudah Mempermalukan Presiden
Oleh karena itu, menurutnya, ekonomi Indonesia perlu tumbuh 6,4 persen per tahun untuk menjadi negara maju pada 2045.
"Artinya di 2045 GDP per kapita kita sekitar USD 29 ribu dan kita akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-4 di dunia dan akan keluar dari middle income trap pada 2034," kata
BACA JUGA: Bocoran dari Menteri Perdagangan soal Tren Produk Terbaru
Eks Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat itu menyebut kontribusi investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mesti ditingkatkan dari 33 persen menjadi 39 persen pada 2045 dengan pertumbuhan 7,3 persen per tahun.
Di sisi lain, industri manufaktur juga harus berkontribusi terhadap PDB hingga 32 persen per tahun dengan pertumbuhan rata-rata 7,8 persen per tahun.
"Ekspor dikurangi impor juga mesti tumbuh, sekarang hanya 34 persen terhadap PDB, ini harus menjadi 54 persen dan menggeser konsumsi rumah tangga sebagai penyumbang terbesar PDB kita," ucap Mendag Lutfi.
Pemerintah Indonesia pun mendorong investasi infrastruktur agar ongkos logistik per kapita menjadi lebih murah, dan dilakukan transfer teknologi kepada Sumber Daya Manusia (SDM) dalam negeri.
"Indonesia harus keluar dari status negara berpendapatan menengah pada 2045 saat masih mengalami bonus demografi atau jumlah masyarakat berusia produktif lebih tinggi daripada masyarakat berusia tua," tegas Menteri Perdagangan Lutfi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia