"Nanti kalau berjalan sesuai rencana, sekarang kan ada 78 daerah rawan genangan, nanti sampai tahun 2017 kalau pembebesan tanah dan semuanya lancar (bebas banjir)," ujar Djoko di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (27/12).
Pasalnya, Djoko mengakui masalah pembabasan lahan adalah masalah utama, karena penduduk banyak yang bertempat tinggal di tempat penanggulangan banjir. Di Ciliwung misalnya. Banyak penduduk yang nanti harus dipindahkan dari lokasi tersebut, dan pemindahan itu pasti mendatangkan masalah baru. "Memindahkan mereka yang sudah lama tinggal di Ciliwung kan tidak mudah," terangnya.
Namun dia mempercayakan penanganan pembebasan lahan tersebut ke pemerintah daerah. Selain itu Djoko menghimbau agar masyarakat sejak saat ini mulai aktif menjaga lingkungan sekitar, setidaknya lingkungan tempat tinggalnya sendiri. "Yang bisa dikerjakan (masyarakat) ya stop buang sampah sekarang, itu sudah andil yang luar biasa, kemudian drainase yang di depan (rumah masing-masing) itu dibersihin. Itu bisa mengurangi genangan air," papar Djoko.
Dan pada tahun 2017 nanti menurut Djoko tidak sepenuhnya wilayah Jakarta akan terbebas banjir. Masih ada beberapa titik-titik di Jakarta yang digenangi air jika curah hujan tinggi.
"Itu kira-kira akan terkurangi 60 an lokasi titik, mungkin masih ada 18 titik (yang mengalami curah hujan tinggi) di tahun 2017. Itu umumnya di daerah cekungan yang sulit dihindari, sehingga kita harus bikin folder," demikian Djoko. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Keluarga Menderita Gizi Buruk
Redaktur : Tim Redaksi