Menteri Rini Dukung Ekspor Langsung Balikpapan - Shanghai

Senin, 09 April 2018 – 22:50 WIB
Menteri BUMN, Rini Soemarno. Foto: jawapos/gpp

jpnn.com, BALIKPAPAN - Menteri BUMN Rini Soemarno mendukung program Direct Call Pelindo IV yang bisa menghemat biaya logistik lebih dari 50 persen.

Kini, PT Pelabuhan Indonesia IV kembali memperluas pelayanan ekspor langsung atau internasional direct call, rute Balikpapan - Shanghai, melalui terminal petikemas milik PT Kaltim Kariangau Terminal (anak perusahaan Pelindo IV), Senin (9/4).

BACA JUGA: Konstruksi Proyek Kereta Cepat Dipastikan Mulai Mei 2018

"Momen ini merupakan bentuk kehadiran BUMN untuk negeri yang menjadi pilar utama meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun pertumbuhan ekonomi daerah Kalimantan Timur," kata Rini dalam sambutan tertulis saat peresmian ekspor langsung di Terminal Petikemas PT KKT, Balikpapan.

Rini meminta Pelindo IV terus menjaga komitmennya dalam pelayanan publik yang sangat berdampak pada penurunan harga logistik, efisiensi waktu, hingga dapat menumbuhkan ekonomi daerah dan nasional.

BACA JUGA: Naik 10 Persen, Laba BUMN Tembus Rp 183 Triliun

Pemerintah daerah diharapkan bersama-sama mensukseskan program ini dan bisa berkesinambungan serta terjadi peningkatan dari tahun ke tahun.

Sementara, Dirut Pelindo IV Doso Agung mengatakan perseroan juga telah melaksanakan direct call pada sejumlah pelabuhan yang dikelolanya seperti Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Sorong, dan Pelabuhan Bitung merupakan bagian dari program 'International Direct Call' yang sudah dicanangkan perseroan sejak 5 Desember 2015.

BACA JUGA: Bu Rini Tunjuk Lukman Laisa jadi Direktur Teknik AP I

"Ini adalah langkah nyata Pelindo IV selaku BUMN dalam upaya peningkatan ekonomi, peningkatan ekspor dari Kawasan Indonesia Timur," tutur Doso.

Doso menyebut, ekspor langsung perdana dari Balikpapan ini dilakukan pihaknya bekerjasama dengan perusahaan pelayaran asal Hongkong, SITC, menggunakan kapal MV Meratus Tomini dengan rute pelayaran Balikpapan langsung menuju ke Shanghai, China.

Di pelayaran langsung perdana ini, komoditas yang diangkut yaitu Coconut Fiber dan kayu olahan (Ply Wood) sebanyak 23 kontainer. Pada 26 Maret lalu PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) sudah melakukan pelayaran ujicoba menggunakan kapal milik SITC, MV Laila, yang berhasil mengangkut 18 kontainer berisi Ply Wood.

Salah satunya dengan menekan biaya logistik 300 - 500 USD per kontainer serta memangkas 50 persen durasi pengiriman komoditas ke sejumlah negara tujuan ekspor hingga waktu tempuh ekspor kurang 20 hari sehigga kualitas barang bisa terjaga.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rajin Bongkar Pasang Direksi BUMN, Bu Rini Disentil DPR


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler