jpnn.com - CILACAP - Menteri BUMN Rini Soemarno meninjau Residual Fluid Catalytic Cracker (RFCC) milik PT Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (9/12) petang.
Peninjauan ini untuk memastikan pengembangan kilang berkapasitas produksi sebesar 370 ribu barel/hari.
BACA JUGA: Astaga! Buku Pelajaran SD Bahasanya Kok Vulgar Begitu, Pak Mentri?
Mengenakan pakaian lapangan dan helm pengaman, Rini yang didampini Direktur Utama Pertamina Dwi Sutjipto langsung menuju kilang RFCC, yang berlokasi di tengah-tengah Refinery Unit IV Cilacap.
RFCC adalah kilang yang mengolah LSWR (Low Sulfur Waxy Residue), yakni hasil pengolahan dari Crude Distillation Unit (CDU) II menjadi produk bernilai tinggi, yaitu gasoline oktan tinggi yang ramah lingkungan, peningkatan produksi LPG dan produk baru propylene.
BACA JUGA: Warga Titip Ucapan Terima Kasih untuk Ganjar
Sambil menyusuri RFCC, Rini menyempatkan diri mendekati salah satu bagian bangunan dengan menaiki tangga sekitar 10 meter yang didampingi Dirut Pertamina Dwi Sutjipto.
Pengembangan Kilang Cilacap ditargetkan tuntas dan beroperasi pada 2022. Pertamina menargetkan penandatanganan joint venture dengan Saudi Aramco bisa dilakukan akhir 2016.
BACA JUGA: Inul Tusuk Temannya Dengan Gunting
Proyek revitalisasi Kilang Cilacap merupakan salah satu dari empat kilang, yang masuk dalam Refinery Development Master Plan (RDMP) yang tengah dijalankan Pertamina.
Tiga kilang lainnya yakni, Kilang Balikpapan di Kalimantan Timur, Kilang Dumai di Riau, dan Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat.
Sementara itu, Kilang Plaju Sungai Gerong di Sumatera Selatan akan menjadi proyek selanjutnya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... APBD Kabupaten Bulungan Diperkirakan Hanya Rp 1,2 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi