Menteri Siti: Arah Pembangunan KLHK pada 2020 Sejalan dengan Program Prioritas

Jumat, 21 Februari 2020 – 21:39 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengungkapkan pada tahun anggaran 2020 ini kementerian yang dipimpinnya punya sejumlah arah pembangunan.

Dari arah pembangunan yang telah ditetapkan itu, KLHK secara langsung terlibat dalam program prioritas nasional (PN).

BACA JUGA: KLHK: RUU Omnibus Law untuk Kesejahteraan Rakyat

Adapun keterlibatan yang dimaksud adalah, KLHK memberikan dukungan dengan program-program yang mendukung pengentasan kemiskinan berupa Program Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA), dan Hutan Sosial.

Menteri lulusan IPB ini menerangkan, sampai akhir Desember 2019, dari target 4,1 juta hektare TORA, telah dicadangkan 4,9 juta hektare dalam peta TORA.

BACA JUGA: KLHK Akan Bangun 179 Unit Kebun Bibit Desa dan Kebun Bibit Rakyat di DAS Solo dan DAS Serayu

Dari angka tersebut, pemerintah telah menyiapkan, dan terus berproses untuk pendistribusiannya kepada masyarakat sebesar 2,64 juta hektare.

Selanjutnya, KLHK berpartisipasi pada program Hutan Sosial. Menteri Siti menerangkan, dari 12,7 juta hektare yang dialokasikan, telah terealisasi seluas 4.048.376,81 haktare dengan 6.411 unit Surat Keputusan (SK) untuk kurang lebih 818.457 Kepala Keluarga.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Ahok di 2024, Banjir Lagi, Jokowi Diminta Mencontoh SBY soal Honorer

“Hingga sekarang terus berkembang, dan diproyeksikan akan lebih cepat lagi direalisasikan," kata Menteri Siti dalam keterangannya, Jumat (21/2).

Kemudian, KLHK juga mendukung penuh Nilai Tambah Sektor Riil, Industrialisasi, dan Kesempatan Kerja.

Pada program prioritas lainnya, KLHK terlibat dalam Ketahanan Pangan, Air, Energi, dan Lingkungan Hidup.

Menteri Siti yang menjabat selama dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menerangkan, potensi sumber daya alam kawasan hutan begitu banyak, seperti kayu, hasil hutan bukan kayu, flora-fauna, air, dan jasa lingkungan termasuk ekowisata.

Selanjutnya, di sektor lain juga ada minyak, gas, minerba, dan geothermal.

“Semua ini harus terus didukung regulasinya, agar investasinya berjalan, tetapi tetap lingkungannya terjaga," tambah Menteri Siti. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler