Menteri Siti Bakal Setop Tambang Ilegal di Sekitar IKN

Rabu, 15 Januari 2020 – 19:43 WIB
Siti Nurbaya. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Persoalan lingkungan di sekitar kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Baru, di Kalimantan Timur dan wilayah yang berbatasan menjadi sorotan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Aktivitas pertambangan ilegal yang ditemukan di sana juga akan disetop.

Tindakan ini bakal dilakukan KLHK bersama kementerian terkait. Sebab jika dibiarkan aktivitas penambangan ilegal tersebut dapat merusak kelestarian lingkungan di kawasan IKN dan sekitarnya.

BACA JUGA: Perkiraan Jokowi, APBN untuk Ibu Kota Baru tak Lebih Rp100 Triliun

"Kalau ilegal enggak boleh dong diterusin. Apalagi di ibu kota negara," kata Siti ditemui usai rapat terkait pemindahan IKN bersama Presiden Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/1).

Aktivitas penambangan ilegal sendiri, menurutnya, banyak berlangsung di wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara yang menjadi lokasi IKN. Sedangkan di sekitarnya ada 6 tambang ilegal di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, yang berbatasan dengan IKN.

BACA JUGA: Edy Rahmayadi Pastikan Tambang Emas Ilegal di Madina Segera Ditutup

Siti menyodorkan data soal lubang-lubang tambang yang terdapat di seluruh pulau Kalimantan yang akan menjadi pusat pemerintahan baru nanti. penutupan lubang tambang, kata Siti, menjadi tanggung jawab perusahaan.

"Kalau identifikasi sumirnya sih ada, seluruh Kalimantan itu ada 1.350 lebih lubang (tambang) dan kami sudah bahas beberapa kali. Ada yang tanggung jawab perusahaan karena ada yang tanpa izin, ada yang sudah selesai," ujar politikus Nasdem itu.

BACA JUGA: Indonesia Masters 2020: Chou Tien Chen Angkat Koper, Tiang Listrik Tumbang

Dalam rapat soal IKN, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal lingkungan di IKN dan sekitarnya. Apalagi kota tersebut mengusung konsep Nagara Rimba Nusa.

"Artinya ada kewajiban untuk memperbaiki lingkungan yang kurang baik menjadi baik. Hutan yang rusak menjadi hutan yang kita rehabilitasi dan kita perbaiki. Hutan konservasi yang juga rusak kita perbaiki," kata Presiden. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler