jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengunjungi Sekolah Global Mandiri untuk berbagi inspirasi dan mengajak siswa sekolah bersama-sama menjaga lingkungan hidup dan kehutanan.
Menteri Siti menekankan, karakter yang terbentuk pada siswa sekolah menentukan Indonesia di masa depan. “Kerja lima tahun belakangan mengindikasikan banyak kemajuan. Terlihat anak-anak sekolah sekarang sudah membawa tumbler dan mengurangi sampah plastik,” ujar dia di Sekolah Global Mandiri di Cibubur, Jawa Barat, Selasa (29/10).
BACA JUGA: Wiranto dan Yusril Kandidat Wantimpres? Begini Respons Moeldoko
Menteri Siti menyatakan bahwa dia sedang merancang kegiatan yang melibatkan sekolah-sekolah. Menurut dia, penting untuk bersama-sama masyarakat dalam pengelolaan lingkungan. “Presiden (Joko Widodo) berpesan, yang paling penting adalah bagaimana implementasi oleh rakyat, untuk rakyat,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Siti juga membagikan bibit pohon multiguna seperti rambutan, mangga, dan nangka untuk ditanam para siswa dan sekolah. Menteri Siti mengajak agar setiap siswa hingga dewasa menanam setidaknya 25 batang pohon.
BACA JUGA: Ternyata Ini Pekerjaan Pertama Menteri Siti Bersama Wamen Alue Dohong
Selain untuk menjaga agar alam tetap hijau, menanam pohon juga bermanfaat untuk menghasilkan oksigen dan mencegah bencana perubahan iklim. Sekitar 300 siswa sangat antusias mengikuti acara tersebut. Selain siswa, acara tersebut juga dihadiri perwakilan orang tua.
Seorang siswa, Andi Salman Nazafi sempat bertanya tentang apa penyebab kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi beberapa waktu belakangan.
Menteri Siti menjelaskan, karhutla bisa terjadi akibat faktor alam karena gesekan serasah. Namun, karhutla lebih banyak disebabkan oleh faktor manusia. “Ada yang akibat buang puntung rokok sembarangan, ada juga karena pembakaran untuk membuka ladang dan kebun,” katanya.
Menteri Siti menyatakan, pemerintah terus melakukan upaya pemadaman terhadap kejadian karhutla. Pemerintah juga melakukan kontrol ketat pengelolaan lahan untuk mencegah kejadian karhutla. “Petugas Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api terus bekerja di lapangan, BPBD juga aktif. Pemerintah masih waspada hingga pertengahan November,” kata Menteri Siti.
Sementara itu, Kepala Sekolah Global Mandiri Anna Budiatmi menyatakan kedatangan Menteri Siti diharapkan bisa menginspirasi para siswa untuk menggapai cita-citanya. “Kedatangan Bu Menteri sekaligus mengajak anak-anak untuk lebih peduli pada lingkungan,” katanya.
Anna menyatakan pihak sekolah sudah mewajibkan siswa untuk membawa botol dan dan kotak makanan dari rumah untuk mengurangi sampah plastik. Selain itu, mereka juga wajib mengumpulkan sampah yang bisa didaur ulang untuk kemudian "ditabung" di Bank Sampah sekolah. Sampah tersebut akan didaur ulang menjadi berbagai produk yang bisa dimanfaatkan kembali atau produk kerajinan.
“Ini memang kampanye sederhana tapi sebagai generasi penerus, pendidikan lingkungan hidup perlu dilakukan sejak dini,” katanya. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan