Menteri Siti Dapat Pujian dari Presiden di Hari Ibu

Jumat, 22 Desember 2017 – 12:12 WIB
Presiden Joko Widodo dan para Srikandi Kabinet di puncak PHI. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, RAJA AMPAT - Upaya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan dalam dua tahun ini, mendapat pujian dari Presiden Joko Widodo.

Jokowi menyampaikannya pada puncak Peringatan Hari Ibu (PHI) di Pantai Waisai Torang Cinta, Raja Ampat, Papua Barat, Jumat (22/12).

BACA JUGA: Jokowi Bikin Mama-Mama di Papua Barat Senang

PHI tahun ini digelar spesial di ujung timur Indonesia. Selain didampingi Ibu Negara Iriana, Presiden Jokowi memboyong para menteri perempuan di Kabinet Kerja untuk membawakan puisi spesial karya mereka.

Sebelum membaca puisi, Srikandi Kabinet Kerja diperkenalkan oleh Jokowi. Presiden menyebutkan kembali satu persatu profil dan capaian kerja para menteri perempuan kepada ribuan masyarakat yang terlihat antusias hadir di lokasi acara.

BACA JUGA: Hari Ibu, Jokowi Beri Pujian ke Sembilan Menteri Perempuan

"Ini menteri perempuan yang menjaga sumber daya alam dan yang berhasil mengatasi kebakaran hutan dan lahan secara drastis dalam dua tahun ini," kata Presiden sambil menunjuk ke arah Menteri LHK Siti Nurbaya.

Dalam kesempatan yang sama juga diperkenalkan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia Puan Maharani, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Yohana Yembise, Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

BACA JUGA: Makna Hari Ibu bagi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto

Dalam puncak PHI ke-89 tahun, Menteri LHK Siti Nurbaya membawakan sebait puisi sarat pesan tentang pentingnya peran ibu dalam menjaga lingkungan.

"Jadilah ibu yang memelihara, menata, serta mengajarkan menciptakan lingkungan yang nyaman demi kelestarian, dan untuk kesejahteraan bangsa," bunyi bait puisi yang dibawakan Menteri Siti.

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada tahun 2017 di Indonesia memang menurun bila dibandingkan dengan tahun 2015 dan 2016 lalu. Setelah hampir dua dekade rutin merasakan bencana karhutla, akhirnya jutaan rakyat bisa bebas menghirup udara bersih, dan ekosistem lingkungan kian terjaga baik.

Pada Rakernas Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan beberapa waktu lalu, Menteri LHK Siti Nurbaya mengungkapkan berdasarkan Satelit NOAA 19 terdeteksi hotspot sebanyak 2.565 atau turun sebesar 32,55 persen dibandingkan tahun 2016. Untuk satelit Terra/Aqua terdeteksi hotspot sebanyak 2.371 atau turun sebesar 38,08 persen dibandingkan tahun 2016.

Luas kebakaran hutan dan lahan pada periode akhir Oktober 2017 sebesar 150.457 Ha, turun sebesar 94,24 persen dibandingkan tahun 2015 dan sebesar 65,68 persen dibandingkan tahun 2016.

Selain koordinasi terpadu dari pusat hingga daerah, keberhasilan Indonesia menangani karhutla juga hasil lahirnya kebijakan-kebijakan tegas pro lingkungan pemerintah di era Presiden Jokowi, salah satunya PP Perlindungan Gambut. Selain itu juga diberlakukan penegakan hukum yang tegas, baik pidana maupun perdata, berlaku juga bagi kalangan korporasi yang terbukti berbisnis dengan melanggar aturan.

"Menghadapi tahun 2018, penanganan Karhutla tetap dihadapkan pada banyak tantangan. Untuk itu kita perlu bekerja bersama-sama mengoptimalkan upaya pencegahan Karhutla melalui peningkatan peran para pihak termasuk di dalamnya pemberdayaan masyarakat, " ajak Menteri Siti. (jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Siti: Menjaga Alam adalah Menjaga Ibu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler