jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus memperkuat instrumen kebijakan tata kelola sampah di Indonesia dengan mengedepankan keterlibatan aktif semua pihak.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan, penanganan sampah di Indonesia telah menunjukkan banyak perubahan. Partisipasi masyarakat menjadi salah satu kunci utamanya.
BACA JUGA: Lihat Nih, Menteri Siti Ajak 26 Dubes Bersihkan Sampah di TWA Mangrove Angke
''Modal utama Indonesia yang paling top itu dan hampir tidak ada di negara lain adalah partisipasi masyarakat. Cari deh di mana di negara lain ada Bank Sampah, adanya hanya di kita,'' kata Menteri Siti Nurbaya usai keliling mengajak para Dubes ASEAN memunguti sampah di Taman Wisata Alam Mangrove, Angke Kapuk, Sabtu (30/11).
Ini merupakan rangkaian dari kegiatan ASEAN Coastal Clean Up 2019. Turut hadir sekitar 26 duta besar negara sahabat, terdiri dari 10 negara anggota ASEAN dan 16 negara mitra ASEAN.
BACA JUGA: Sekjen ASEAN Puji Langkah Pengelolaan Sampah KLHK
Menteri Siti mengatakan, Indonesia sudah memiliki perangkat kebijakan yang lengkap perihal penanganan sampah sebagaimana amanat undang-undang.
Di masa pemerintahan Presiden Jokowi, kebijakan terkait sampah semakin diperkuat dengan keluarnya peraturan presiden, peraturan menteri, hingga peraturan pemerintah daerah.
Indonesia bahkan memainkan peran penting pada agenda-agenda internasional, dan tidak ketinggalan dalam tata kelola sampah dibandingkan negara lainnya.
''Secara konseptual semuanya kita kerjakan. Bahwa masih ada problem, ya pasti masihlah, karena sudah puluhan tahun gak diurus, ya sekarang harus diberesin,'' tegas Siti Nurbaya.
Selain dengan dorongan regulasi dan program kerja pemerintah, masyarakat ikut bergerak bersama mengelola sampah. Sudah ada sekitar 8.000 lebih Bank Sampah yang menunjukkan antusiasme masyarakat.
''Waktu saya masuk pertama kali di Kementerian, (Bank Sampah) baru 2 ribuan, sekarang sudah 8 ribuan.
Pusat daur ulang jumlah seribu lebih, dulu waktu masuk belum sampai segitu. Artiya ada dorongan yang kuat dari pemerintah dan masyarakat. Ini tidak boleh berhenti,'' katanya.
KLHK juga terus melibatkan banyak gerakan masyarakat, termasuk kalangan millenial untuk ikut dalam berbagai aksi nyata di tingkat tapak.
Sepanjang tahun 2014-2019, tercatat KLHK bersama mitra telah melaksanakan aksi bersih pantai di 29 lokasi di berbagai provinsi dengan melibatkan 19.581 peserta.
Kegiatan seperti ini akan terus digalakkan, sehingga akan muncul budaya peduli lingkungan dengan tata kelola sampah yang baik.
''Saya sudah minta kegiatan seperti ini harus ditularkan ke seluruh daerah. Kami sudah ajak anak kelas III SD ke atas, SMP, SMA, dan mahasiswa. Karena saya percaya bahwa lingkungan yang baik akan lebih ampuh bila dijaga anak-anak. Istilahnya sesama mereka akan kepo (ingin tahu) dan menularkan virus cinta lingkungan,'' kata Menteri Siti.
''Saya juga minta semua kepala daerah untuk merawat dan memfasilitasi komunitas masyarakat yang peduli terhadap masalah ini. Jadi bohong kalau ada yang bilang Menteri LHK tidak peduli LSM misalnya, karena justru modal utama kita adalah partisipasi publik,"' tambahnya.
Dengan agenda bersama para Dubes ASEAN ini, diharapkan dunia internasional semakin melihat langkah konkret Indonesia dalam mengatasi isu global terkait sampah.
Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, ditegaskan menaruh perhatian sangat serius terkait tata kelola sampah.
''Dalam tahun ini, kami sudah keliling hampir 30 kali untuk kegiatan bersama masyarakat. Kalau saya tidak datang, Dirjen yang datang. Saya terimakasih sekali Pak Sekjen ASEAN bisa melihat teknologi kita pantau karhutla, dan juga masalah sampah ini. Jadi ini lho kondisi netralnya. Saya titip lihat ini secara objektif,'' tegas Menteri Siti.
Sekjen ASEAN, Dato Lim Jock Hoi, mengapresiasi pemerintah Indonesia melalui KLHK dalam hal tata kelola sampah.
Dia juga mengapresiasi keseriusan KLHK melibatkan generasi muda dan komunitas masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan.
''Ini salah satu bidang di ASEAN yang menjadi perhatian kita. Regulasi dari Bu Menteri sangat berpengaruh, dan diimplementasikan. Dengan adanya Ibu Siti Nurbaya sebagai Menteri LHK, kami senang sekali ada kegiatan seperti ini dan akan dilakukan sepanjang tahun,'' ungkapnya.
Pada kesempatan ini, selain melakukan aksi bersih lingkungan dengan memungut sampah, Menteri LHK bersama para Duta Besar ASEAN juga melakukan penanaman mangrove.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia