jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya bersama masyarakat dan komunitas Gerakan Ciliwung Bersih (GCB) memperingati Hari Air Sedunia tahun 2021 di Jakarta, Jumat (27/3).
Peringatan Hari Air Sedunia kali ini digelar di lokasi dekat badan Sungai Ciliwung tempat Komunitas GCB bekerja, dengan mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
BACA JUGA: KLHK Gelar Sosialisasi PP dan Konsultasi Publik Rapermen LHK Turunan UUCK
Menteri Siti mengajak semua pihak untuk melihat peran air dalam dimensi yang luas. Menurutnya, nilai air sangat penting terhadap lingkungan dan kehidupan makhluk hidup.
"Air bernilai untuk tanaman, suplai minuman bagi manusia, kebutuhan industri, Air juga bernilai untuk energi seperti listrik, rekreasi, dan air berperan untuk politik batas wilayah bukan hanya negara tetapi juga kecamatan, hingga akhirnya air juga sangat penting untuk mitigasi iklim," kata Menteri Siti dalam sambutannya.
BACA JUGA: Menteri LHK Siti Nurbaya Apresiasi Kerja Keras Para Rimbawan
Menteri Siti berterima kasih kepada para komunitas pelestari lingkungan seperti GCB di Sungai Ciliwung yang telah bekerja secara nyata melestarikan sumber air.
Menteri Siti menerangkan pada 2019, sungai dengan status kelas 2 di Indonesia berdasarkan PP 82/2001 sebanyak 5,11 persen, dan pada 2020 naik menjadi 9,36 persen.
BACA JUGA: Peringati Hari Air Dunia 2021, Kementerian PUPR Hijaukan Area Infrastruktur di Seluruh Indonesia
Pencemaran berat di sungai berhasil ditekan hingga turun dari 53,28 persen pada 2019, menjadi 42,59 persen di 2020.
Menurutnya, hal tersebut dapat tercapai berkat kerja keras semua pemangku kepentingan bersama masyarakat, komunitas peduli sungai, termasuk pelaku usaha.
Meskipun pencemaran di sungai telah berhasil ditekan, Menteri Siti mengingatkan untuk tetap memperhatikan kelestarian lingkungan di sekitar sungai.
"Presiden Joko Widodo mengamanatkan agar melakukan pemulihan lingkungan secara besar-besaran dan terstruktur, tidak hanya menanam pohon, tetapi juga menangani badan-badan sungai,” ungkap Menteri Siti.
Mantan sekretaris jenderal DPD ini meminta kepada semua pihak supaya peringatan Hari Air Sedunia dapat dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan eksplorasi ide dan kegiatan, serta meningkatkan kerja sama antarpemangku kepentingan.
Sebab, ujar Siti, masih terdapat banyak hal yang harus dipahami untuk membuat kebijakan berdasarkan kondisi-kondisi yang terjadi di lapangan.
Ketua Komunitas GCB Peni Susanti menerangkan bahwa peringatan Hari Air Sedunia merupakan bentuk kepedulian terhadap air bersih.
Peni menyampaikan kepada Menteri Siti bahwa GCB saat ini telah memiliki program Ciliwung Center sebagai pusat informasi Sungai Ciliwung, tempat olah sampah sungai (TOSS) GCB, hidroponik vertikultur, serta ekowisata Ciliwung.
Dalam kegiatan ini Menteri Siti didampingi oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK M.R. Karliansyah, dan Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan KLHK Helmi Basalamah.
Turut hadir kepala Dinas LHK Provinsi DKI Jakarta, ketua-ketua komunitas peduli sungai, serta beberapa pimpinan dunia usaha. (*/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy