Menteri Siti Mengapresiasi Bogor Go Green 7

Senin, 28 November 2022 – 10:26 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya pada puncak acara Bogor Go Green 7 yang diselenggarakan di Desa Nanggung, Kecamatan Nanggung, Bogor, Minggu (27/11). Foto: Dok. KLHK

jpnn.com, BOGOR - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memberikan apresiasi yang tinggi atas kerja Bogor Go Green 7 sebagai langkah kolaborasi Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB (HAE IPB) bersama-sama Pemda Kabupaten Bogor dan Kelompok Masyarakat Sadulur Raya.

Menurut Menteri Siti, kegiatan ini selaras prinsip green development, yakni economically feasible, socially acceptable dan environmentally sustainable.

BACA JUGA: Jokowi Harap Rajut Kembali Bogor Goals di tengah Pandemi Covid-19

Hal tersebut disampaikan Menteri pada puncak acara Bogor Go Green 7 yang diselenggarakan di Desa Nanggung, Kecamatan Nanggung, Bogor, Minggu (27/11).

“Acara ini sejalan dengan kerja-kerja yang tengah dilakukan Pemerintah terutama berkaitan dengan perspektif hijau (green) yang telah menjadi perhatian dunia dan juga diterapkan di Indonesia yang bergerak sangat cepat,” ungkap Menteri Siti.

BACA JUGA: Menteri Siti Sampaikan Pandangan Soal Revisi UU Pengelolaan Sampah

Pemilihan Kecamatan Nanggung dengan luas areal 69 ribu hektare merupakan bagian di Kabupaten Bogor yang luasnya sekitar 200 ribu hektare.

Sebab, wilayah ini memiliki posisi strategis dalam upaya mendukung pelestarian lingkungan hidup dan mitigasi bencana di Kabupaten Bogor.

BACA JUGA: Sambut Pelari dari Bali, Menteri LHK Siti Nurbaya: Saya Menerima Baik Pahlawan Lingkungan

“Saat ini sekitar 37 persen lahan di Kecamatan Nanggung merupakan lahan  kritis dan perlu segera dilakukan pemulihan lingkungan melalui kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan yang sistematis dan masif. Dalam proses ini   partisipasi peran serta masyarakat sangat penting," ujar Menteri Siti.

Salah satunya, kata dia, dapat dilakukan melalui program Perhutanan Sosial dan Kemitraan Konservasi.

Pola pemberdayaan masyarakat yang tepat akan membantu perlindungan lingkungan, kelestarian hutan dan dukungan sosial ekonomi masyarakat. Kegiatan Bogor Go Green 7 menjadi salah satu upaya bersama mewujudkannya.

Lebih lanjut, Menteri Siti mengatakan saat ini dunia menghadapi tantangan yang berat, Bumi menghadapi tantangan lipat tiga (triple planet challenges) yakni perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan polusi.

“Ketiganya saling terkait dan sangat mendesak untuk diatasi. Di tengah krisis tersebut, tidak ada pilihan lain selain bekerja sama. Menjadi bagi kita semua untuk melakukan akselerasi aksi-aksi nyata memerangi tantangan dimaksud,” kata Menteri Siti.

Lihat Wujud Kolaborasi

Menteri Siti menyampaikan bahwa kehadirannya ke Nanggung adalah untuk melihat wujud kolaborasi para pihak dalam mengatasi perubahan iklim di tingkat tapak.

Hal ini seperti ditekankan Sekretaris Jenderal KLHK yang sekaligus adalah Ketua Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB, dan juga oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Bogor.

Menteri Siti bersyukur Persemaian Modern Rumpin yang dibangun melalui mekanisme Public Private Partnership dapat bersinergi dengan Kebun Bibit Desa dan membawa manfaat bagi masyarakat di sekitarnya dalam menggerakkan ekonomi masyarakat.

Lebih lanjut, Menteri Siti menyatakan akan dikembangkan menjadi satu sistem kerja hulu-hilir langkah rehabilitasi hutan dan lahan yang disebutnya sebagai Aforestasi-Reforestasi. Aktualisasinya harus dapat dilihat dari 3 subyek, yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Menteri Siti juga menjelaskan Indonesia terus berupaya untuk memimpin dengan memberi contoh.

Dua bulan yang lalu, kita telah menyampaikan Peningkatan Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (Enhanced NDC), yang berisi peningkatan target penurunan emisi Indonesia dari 29 persen menjadi 31,89 persen dengan kemampuan negara sendiri, dan dari 41 persen menjadi 43,20 persen dengan dukungan internasional.

Sementara itu, Ketua Umum DPP HA-E IPB, Bambang Hendroyono, menyampaikan beberapa nilai strategis dari Bogor Go Green 7.

“Pertama, Bogor Go Green 7 merupakan upaya untuk mengkoneksikan isu lingkungan dengan kepentingan masyarakat lokal. Bogor Go Green 7 oleh karenanya, diinisiasi di tingkat lapangan melalui upaya konsolidasi dan kordinasi dengan multipihak,” kata apar Bambang yang juga merupakan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Selanjutnya, Bambang menjelaskan bahwa Bogor Go Green 7 mengkoneksikan berbagai pihak untuk ikut berpartisipasi dalam upaya peningkatan kualitas tutupan lahan di Kecamatan Nanggung melalui penanaman bibit pohon dan memfasilitasi tersedianya Kebun Bibit Desa di Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung.

Tak hanya itu, Bogor Go Green 7 berupaya untuk memfasilitasi perhutanan sosial dan sentra hutan rakyat. Fasilitasi ini menjadi penting, karena sebagian wilayah kecamatan Nanggung berupa Kawasan hutan, dan interaksi antara masyarakat dan kawasan hutan menjadi suatu kepastian.

Di dalam Bogor Go Green 7, pemberdayaan masyarakat menjadi faktor utama. Pendampingan dalam hal pemenuhan persyaratan perhutanan sosial, diskusi kelompok, hingga penggunaan teknologi dalam pemetaan, dan lain sebagainya.

Program ini juga menempatkan masyarakat yang tergabung dalam Sadulur Bogor Raya, sebagai unit penting dalam pelaksanaan program.

“Dan terakhir, Bogor Go Green 7 bersifat sosial dari dan untuk masyarakat Nanggung. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong masyarakat Nanggung, untuk secara aktif, dengan penuh inisiatif dan secara kolektif memasukkan isu lingkungan dalam setiap aktivitasnya, khususnya dalam berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang/ lahan,” kata Bambang.

Bogor Go Green 7 telah dimulai sejak bulan Juni 2022 lalu. Pergerlaran ini mendukung program pemerintah, khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan setidaknya melalui lima cara.

Pertama, mendukung distribusi 8 juta bibit melalui persemaian transit. Kedua, mendukung program perhutanan sosial melalui mekanisme hutan desa dan hutan kemasyarakatan.

Ketiga, mendukung program rehabilitasi hutan dan lahan dan mitigasi bencana. Keempat, menstimulasi Public Private Partnership melalui pembangunan sentra hutan rakyat.

Terakhir, mendukung program pengendalian perubahan iklim (FOLU NET SINK) melalui peningkatan cadangan karbon di area perhutanan sosial/EFCS (Enhancing Forest Carbon Stock), dan pembangunan sentra hutan rakyat/ PFD (Plantation Forest Development).” jelas Bambang.

Pemulihan Lingkungan

Bogor Go Green 7 mengusung tema “Green Economic Recovery: Penanaman, Fasilitasi Perhutanan Sosial dan Pembangunan Sentra Hutan Rakyat sebagai upaya Pemulihan Lingkungan dan Ekonomi”.

Adapun rangkaian kegiatan ini terdiri dari penanaman, penyerahan Kebun Bibit Desa, fasilitasi perhutanan sosial, dan fasilitasi sentra hutan rakyat.

Dalam sambutannya, Bambang juga menyampaikan terima kasih kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan karena melalui Unit Pelaksana Teknis KLHK, kegiatan Bogor Go Green 7 dapat terselenggara dengan baik.

Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citarum-Ciliwung (BPDAS Citali), Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat (BBKSDA Jawa Barat), dan Direktorat Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial terlibat aktif dan berperan signifikan dalam suksesnya acara ini.

Menurut dia, inisiatif DPP HA-E IPB bersama Kementerian LHK, Pemerintah Kabupaten Bogor dan Sadulur Bogor Raya menyelenggarakan Bogor Go Green 7 ini relevan dan sangat strategis.

Selain itu, kata dia, hal ini merupakan kontribusi penting dalam rangka membangun dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengatasi permasalahan perubahan iklim yang dihadapi bangsa Indonesia dan dunia saat ini.

“Sekaligus ini membuktikan sensitivitas Alumni Fahutan IPB University terhadap isu-isu aktual di tengah masyarakat,” pungkas Menteri Siti.

Peserta kegiatan Bogor Go Green 7 antara lain perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, perwakilan Forkopimda Kabupaten Bogor, Forkopimda Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, para pelajar, serta kelompok tani hutan di Kecamatan Nanggung.

Hadir dalam acara Bogor Go Green 7 Plt. Bupati Bogor, Dekan Fahutan IPB, Kapolres Bogor, Ketua Umum DPP HAE IPB dan jajaran, Ketua Penyelenggara Bogor Go Green 7, Alumni Fahutan IPB, masyarakat Nanggung, serta Kepala Sekolah, para guru, dan para pelajar SMAN 1 Nanggung.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler