Menteri Susi Akui Mendapat Tekanan

Selasa, 14 April 2015 – 14:03 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Praktik perbudakan yang menimpa awak buah kapal (ABK) asal Myanmar di Kepulauan Aru, Maluku, yang diduga dilakukan PT Pusaka Benjina Resource (PBS), mendapat perhatian dunia internasional.

Beberapa negara luar terus mengikuti dan menunggu perkembangan terbaru penanganan kasus ini.

BACA JUGA: KPK Isyaratkan Panggil Bupati Anak Tersangka Korupsi

"Konsen negara luar terhadap Benjina sangat besar, kalau mengerjakannya tidak serius ini akan mencoreng nama Indonesia," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di kantornya, Jakarta, Selasa (14/4).

Lalu, apa ada tekanan-tekanan dari negara luar terkait penuntasan praktik perbudakan di Benjina?

BACA JUGA: Mendagri: Kita Beruntung Punya Presiden Jokowi

Bos maskapai Susi Air itu tak menampik bahwa ia mendapatkan tekanan dari beberapa negara, untuk segera menuntaskan permasalahan tersebut. Namun, hal tersebut dipandang wajar. Menurut Susi semua negara yang konsen terhadap lingkungan dan kemanusiaan, pasti peduli dan selalu mengikuti perkembangan kasus Benjina.

"Ya (menekan, red), mereka mempertanyakan gimana cara kami (Indonesia, red) handle. Ya semua negara yang peduli dengan kemanusiaan dan lingkungan, pasti memperhatikan. Apalagi Eropa, yang sangat ketat. Mereka begitu memperhatikan," kata Susi. (chi/jpnn)

BACA JUGA: Wasekjen PDIP Setuju Konsep Setgab Model SBY

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Titiek Soeharto Akui Tommy Marah ke Yorrys


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler