jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengakui bahwa saat ini profesi nelayan jarang dilirik oleh orang, bahkan kerap dijauhi.
Menurut Susi, masyarakat berpikir bahwa menjadi nelayan tidak akan sejahtera karena berpenghasilan minim. Terlebih, pendapatan dari mencari ikan tidak sepadan dengan pengeluaran, seperti membeli bahan bakar minyak (BBM) solar.
BACA JUGA: Alihkan Suara, Lima Komisioner KPU Paniai Dipecat
"Banyak nelayan yang belum pulih (ekonominya). Nelayan jadi profesi yang dijauhi, karena nelayan dekat dengan kemiskinan, penghasilannya yang nggak seberapa," ungkap Susi di kantornya, Jakarta, Selasa (24/2).
Karena itulah, Susi terus berupaya mensejahterakan para nelayan agar penghasilan mereka meningkat dan tidak lagi menjadi profesi yang dijauhi. Caranya yakni dengan menerapkan kebijakan-kebijakan yang sudah ia keluarkan.
BACA JUGA: DKPP Putuskan Lima Komisioner KPU Bangka tak Salah
Dengan cara tersebut, Susi yakin perlahan pendapatan nelayan bisa terangkat karena ikan hasil tangkapan bertambah.
"Kita harus mensejahterakan mereka, caranya dengan menerapkan kebijakan, seperti moratorium kapal besar, larangan menangkap kepiting bertelur, larangan pakai pukat dan lain-lain. Starting pointnya tentu untuk mensejahterakan dengan pelarangan-pelarangan tadi," tandasnya. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Bawaslu Minta Presiden Perintahkan Kada Fasilitasi Penyelenggara Pilkada
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oalah.. Ternyata Ini Alasan Menteri Susi Ogah Ikut Seremonial
Redaktur : Tim Redaksi