Menteri Syahrul Ajak Masyarakat Budi Daya Tanaman Hias, Siap Ekspor ke Amerika dan Eropa

Kamis, 12 November 2020 – 16:32 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo di Green House Balai Penelitian Tanaman Hias yang berisi klon berbagai jenis bunga krisan. Foto: Natalia Laurens/jpnn

jpnn.com, CIANJUR - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi kinerja Balai Penelitian Tanaman Hias di kementeriannya yang berhasil mengembangkan varietas unggul tanaman hias khas Indonesia.

Ini disampaikan Menteri Syahrul saat menghadiri kegiatan akselerasi Inovasi Florikultura untuk Kesejahteraan dan Urban Farming yang Modern, Mandiri dan Berdaya Saing di Anjungan Inovasi Balai Penelitian Tanaman Hias, Cianjur, Jawa Barat, hari ini.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Kecurigaan Fadli Zon, 12 Ribu PPPK Murka, Kopda Asyari Kena Sanksi karena Dukung Rizieq

Hasil dari varietas unggul Balitbang Tanaman Hias ini bahkan sudah diekspor ke berbagai negara di dunia. Karena itulah, Mentan minta pengembangan tanaman hias ini diperkuat agar semakin banyak varietas unggul yang bisa dipopulerkan di dunia.

"Tanaman hias ini adalah satu potensi yang alam Indonesia menunjangnya. Kita punya varietas, berbagai tanaman hias yang sangat khaa Indonesia. Itu dibutuhkan, dan diminati hampir seluruh dunia. Jepang, Asia, Saudi Arabia, Eropa, Amerika. Ini bisa kita kelola. Bayangkan kalau satu pot bunga harganya Rp 80 ribu, kalau ditanam di lahan luas 400 m2 saja, sudah banyak bunga yang dijual dan menguntungkan," ujar Mentan.

BACA JUGA: Mentan Syahrul Sebut Petani Sebagai Pahlawan Ekonomi Bangsa

Karena itu, Mentan tidak ingin budi daya tanaman hias ini hanya dikerjakan di beberapa daerah, seperti Cianjur dan sekitarnya.

Menteri Syahrul meminta jajarannya memetakan wilayah lain yang berpotensi lahannya untuk agar bisa dikembangkan tanaman hias yang siap ekspor.

BACA JUGA: Mentan SYL Lepas Ekspor Perdana Pakan Ternak ke 7 Negara di Asia dan Eropa

Menurutnya, tanaman hias tidak membutuhkan lahan yang sangat luas. Masyarakat bahkan bisa budi daya tanaman hias di lahan kecil tetapi bisa membawa hasil yang besar jika dijual nantinya.

"Pengembangan ekspornya sementara ini kami tata, juga makin menghasilkan. Tanah kita berpotensi untuk menanam tanaman hias yang bisa dikerjakan rakyat. Tanaman hias tidak butuh lahan besar. Lahan sekitar kita di halaman rumah juga bisa," tambahnya.

Mentan berharap pemda di daerah lain juga berinisiatif untuk mengembangkan budi daya tanaman hias.
Dia memastikan jajaran Balitbang Tanaman Hias Kementan akan terjun membantu jika pemda berinisiatif melakukan budi daya tersebut.

Dalam acara ini Mentan Syahrul Yasin Limpo juga menyaksi sejumlah penandatanganan MoU.

Yaitu penandatanganan MoU Badan Litbang Pertanian dengan Asosiasi Bunga Indonesia.

Kemudian penandatanganan Perjanjian kerja sama Badan Litbang Pertanian dengan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Kemenkumham (diwakili oleh Direktur Paten, Desain Tata Letak Sirkuit, dan Rahasia Dagang).

Lalu penandatanganan Perjanjian Kerja sama dan lisensi (disaksikan oleh Menteri Pertanian dan Kepala Balitbangtan)

Di antaranya penandatanganan :

1.Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura dengan ketua-2 Asosiasi Bunga Indonesia tentang Kerja Sama Pengembangan Varietas Unggul Baru Florikultura

2. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura dengan Direktur Perbenihan Hortikultura tentang Kerja Sama Pengembangan Varietas Unggul Baru Florikultura

3. Penandatanganan Kerja sama Teknis antara Balai Penelitian Tanaman Hias dan PT. Bina Usaha Flora untuk Pengembangan impatiens

4. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi dengan PT. Benih Citra Asia untuk Padi Hibrida HiPa 18

5. Balai Penelitian Tanaman Serealia dengan PT Bumi Mulia Seed untuk jagung hibrida JH 31

6. Balai Penelitian Tanaman Sayuran dengan PT Mangunkerta Horti Nusantara untuk Cabai Keriting Varietas Kencana dan Cabai Besar Varietas Lingga

7. Kepala Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar dengan PT Barata Indonesia untuk invensi Bioreaktor.(flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler