Mentan SYL Lepas Ekspor Perdana Pakan Ternak ke 7 Negara di Asia dan Eropa

Selasa, 03 November 2020 – 15:57 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat melihat pakan ternak yang siap diekspor di Pasuruan, Selasa (3/11). Foto: Humas Kementan RI.

jpnn.com, PASURUAN - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melepas ekspor perdana produk asam amino untuk pakan ternak berupa Tryptophan Granule sebanyak 327 metrik ton ke tujuh negara di Asia dan Eropa.

Produk dengan nilai mencapai Rp 22,5 miliar ini berhasil menembus pasar baru di Vietnam, India, Jerman, Inggris, Polandia, Belanda dan Perancis.

BACA JUGA: Penjelasan Mentan soal Sertifikasi Kompetensi PPPK Penyuluh Pertanian

"Saya mengapresiasi pencapaian dari PT CJ Indonesia, walau di masa pandemi mampu menembus pasar ekspor baru. Pencapaian yang luar biasa," kata Mentan SYL saat melepas ekspor di kantor PT Cheil Jedang Indonesia, Pasuruan, Jawa Timur pada Selasa (3/11).

Asam amino adalah bagian terkecil dari struktur protein. Sebagai bentuk paling kecil dari protein inilah yang dapat memudahkan penyerapan bahan pangan atau pakan pada makhluk hidup, sehingga menjalankan fungsinya dengan lebih baik.

BACA JUGA: Jokowi Tak Perlu Turun Tangan, Cukup Arya yang Hubungi Adian

PT CJI adalah perusahaan bioteknologi bermodal asing dari Korea yang telah mengawali bisnisnya di Indonesia sejak tahun 1988. Perusahaan ini memiliki enam jaringan bisnis, masing-masing bioteknologi, feed dan livestock, food, logistik dan entertainment.

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan Pak Menteri, apalagi feed additive ini masih dalam kewenangan Kementan. Harapannya kami dapat memberikan dampak terhadap perekonomian melalui peningkatan ekspor," kata Direktur Utama PT CJI Shin Hee Sung.

BACA JUGA: Jokowi Teken UU Ciptaker, Irwan Langsung Ingat Pesan SBY

Tryptophan granule sendiri merupakan produk baru yang dikembangkan pihaknya guna menjawab permintaan pasar global khususnya untuk produk asam amino pakan ternak dan hewan yang lebih kompetitif baik harga dan ramah lingkungan, imbuh Sung.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Ali Jamil yang turut mendampingi Mentan SYL dan jajaran dirjen mengatakan, dari data sistem perkarantinaan IQFAST, sepanjang tahun 2020 PT CJI telah rutin melakukan ekspor asam amino berupa Lyson sulfat.

Total ekspor perusahaan ini mencapai 10,632 ribu ton senilai Rp 133,4 miliar yang dikirim ke 17 negara. "Alhamdulilah ekspornya rutin dan kini dapat bertambah ragamnya," kata Jamil.

Pengembangan industri bioteknologi pertanian menjadi perhatian Kementan, terlebih orientasi dari usaha ini selain dapat memenuhi kebutuhan domestik, 90 persen produknya berorientasi ekspor.

"Negara kita dengan tanah yang subur, hujan yang cukup dan memiliki keragaman hayati yang besar. Menjadikan kita sebagai negara yang paling potensial dalam pengembangan bioteknologi. Ini yang harus kita dukung bersama," pungkas SYL.(*/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler