jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, revolusi industri menjadikan perubahan besar dan radikal terhadap cara manusia memproduksi barang.
Setiap perubahan besar ini selalu diikuti perubahan besar dalam bidang ekonomi, politik, militer dan budaya, termasuk koperasi.
BACA JUGA: Menkop UKM Menerima 118 Sertifikat Merek Bagi KUMKM dari Menkum HAM
"Perubahan ini menjadikan tantangan bagi koperasi yang tidak hanya sekadar cara berbisnis di era digital, melainkan juga mengubah mindset dalam sistem tata kelola secara menyeluruh. Dan koperasi harus mampu beradaptasi dan bertransformasi secara dinamis", ulas Menkop UKM, pada acara Webinar Nasional bertema Model Koperasi Era 4.0, Senin (20/7).
Bahkan, dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga telah mengubah pola hidup masyarakat.
BACA JUGA: Menkop UKM Pastikan Program Restrukturisasi Kredit UMKM Berjalan
Saat ini, masyarakat tidak saling kontak fisik namun tetap dapat bertukar informasi. "Aksi itulah yang menjadi ide dasar dari Revolusi Industri 4.0," ujar Menkop UKM.
Dan Indonesia, lanjut Teten, sebenarnya akan menerapkan konsep tersebut secara besar-besaran pada 2030 nanti melalui program Making Indonesia 4.0.
BACA JUGA: Menteri Teten Dorong Koperasi Pangan Masuk Dalam Skala Bisnis
Dalam program Making Indonesia 4.0, pemerintah Indonesia telah menetapkan 10 prioritas nasional untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0.
Yaitu, perbaikan alur aliran material, mendesain ulang zona industri, akomodasi standar sustainability, pemberdayaan UMKM, membangun infrastruktur digital nasional, menarik investasi asing, peningkatan kualitas SDM, pembentukan ekosistem inovasi, menerapkan insentif investasi teknologi, dan harmonisasi aturan dan kebijakan.
Menurut Menkop UKM, kunci koperasi dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0 itu adalah dengan melakukan beberapa hal.
Antara lain, fokus mengembangkan bisnis yang mengarah pada kebutuhan anggota, modernisasi manajemen koperasi, melakukan perubahan strategi.
"Termasuk pola dan model bisnis berbasis teknologi informasi dan ilmu pengetahuan dan melakukan kolaborasi bisnis dengan sesama koperasi maupun pelaku usaha lainnya. Tak ketinggalan adalah meningkatkan kualitas SDM koperasi," paparnya.
Bagi Menkop UKM, jika masyarakat telah terbiasa serba digital seperti saat ini, perlu dipikirkan kembali adakah kemungkinan beralih pada kebiasaan lama jika pandemi sudah berakhir.
"Saya berharap koperasi dan UMKM turut berperan dalam Era Revolusi Industri 4.0 tersebut, karena dengan teknologi infomasi akan mendorong koperasi dan UMKM lebih efisien dan mereduksi biaya dalam layanan produk bagi anggota," tukas Menkop UKM.
Menteri Teten mengingatkan, sudah saatnya koperasi bertransformasi dari konvensional ke digital dan melakukan kolaborasi atau kerjasama antara koperasi.
"Langkah awal yang perlu dilakukan dalam transformasi koperasi adalah membangun karakter kreatif dan inovatif bagi insan penggerak koperasi dalam menjalankan strategi bisnisnya", pungkasnya. (ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi