jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo meminta kementerian/lembaga (K/L) dan pemda mengajukan formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) sesuai dengan kebutuhan riil instansi masing-masing.
Menteri asal PDI Perjuangan itu menyebut pemda sering menyusun formasi CPNS yang tidak didasarkan pada kebutuhan riil.
BACA JUGA: CPNS 2019 Didominasi Guru dan Tenaga Teknis, 11.580 Formasi Kosong
"Sering kali K/L khususnya pemda menyusun formasi atas dasar keinginan, bukan atas dasar kebutuhan nyata, sehingga pegawai yang direkrut tidak dapat didayagunakan secara optimal," ujar Tjahjo kepada wartawan di Jakarta, Minggu (1/11).
Oleh karena itu, lanjut Tjahjo, masih ada instansi pemerintah yang mengeluh karena formasi yang diajukan tetaptak terisi setelah pelaksanaan rekrutmen CPNS. Misalnya pada rekrutmen CPNS 2019 yang berlangsung hingga Oktober 2020.
BACA JUGA: Kabar Gembira soal Perpres Gaji PPPK, Pak Tjahjo Ucap Alhamdulillah
Namun, pemerintah sudah meminta K/L dan pemda mengalihkan kebutuhan CPNS yang masih kosong tersebut kepada usulan formasi untuk rekrutmen tahun 2021 nanti.
"Namun demikian, pengalihan itu tetap memperhitungkan kebutuhan nyata dari instansi K/L, pemda masing-masing," kata mantan menteri dalam negeri itu.
BACA JUGA: Menurut Tjahjo Kumolo, Ada Menteri Tak Patuh Perintah Presiden
Lebih lanjut Tjahjo mengharapkan adanya adaptasi kebiasaan baru (new normal) mendorong K/L dan pemda bisa melihat kebutuhan pegawai secara riil menggunakan pendekatan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK).
"Sehingga kebutuhan nyata pegawai, tidak sebanyak kebutuhan yang diinginkan," kata Tjahjo.(antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Antoni