jpnn.com - Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi mengomentari soal susu yang tidak ada di hari pertama peluncuran menu makan bergizi gratis (MBG) khususnya di wilayah Jakarta.
Dia menuturkan bahwa susu merupakan menu MBG yang tidak diwajibkan setiap hari.
BACA JUGA: Alvin Lim Meninggal Dunia, Istri Ungkap Momen Terakhir
"Susu kan tidak diwajibkan setiap hari, jadi itu tergantung daerahnya," ujar Hasan saat dihubungi, Senin (6/1).
Menurut dia, pemberian susu minimal satu kali dalam seminggu. Penyebabnya, lantaran suplai susu di setiap daerah belum merata.
BACA JUGA: Lihat Mobil yang Dipakai Mengantar Makan Bergizi Gratis di Palembang, Duh
"Paling sedikit itu seminggu sekali, tidak wajib susu tuh bukan menu wajib, karna suplai susu kan belum merata di setiap daerah," kata dia.
Dia menegaskan bahwa Badan Gizi Nasional (BGN) telah memiliki standar gizi yang cukup untuk menu MBG yang dibagikan kepada siswa.
BACA JUGA: Pengacara Rudi S Gani Tewas Ditembak, Polisi Bergerak
Termasuk perhitungan soal karbohidrat, kalori, serta protein dalam makanan yang dibagikan.
"Kami belum tahu itu kan nanti berdasarkan ininya BGN ya, porsi makanan itu yang dihitung kecukupan kalorinya, karbohidrat, dan protein," tuturnya.
Sebelumnya, Menu makan bergizi gratis, yakni nasi, tahu goreng, ayam katsu, sayur kacang panjang, dan buah jeruk. Tak tampak susu kotak seperti yang direncanakan.
Saat ditanya tidak adanya susu, Wamensos Agus Jabo menyebutkan bahwa susu tidak akan diberikan setiap harinya.
“Untuk masalah susu itu direncanakan karena memang hari ini belum ada. Seminggu dua sampai tiga kali jadi memang tidak setiap hari,” ucap Agus di SMP Barunawati, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat. (mcr4/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi