jpnn.com - jpnn.com - Percepatan yang didorong Menpar Arief Yahya di Kemenpar harus diimbangi dengan speed di semua level. Mirip dengan berjoget dangdut, ketika bagian atas goyang, bawahnya pun harus mengikuti irama dan bergoyang. Jika patah di tengah atau atas, itu akan membuat langkah percepatan itu hanya menjadi cita-cita di atas kertas saja.
Karena itu, Kemenpar mengaktivasi strategi rencana kerja program pengembangan tata kelola destinasi Pariwisata di tahun 2017. Caranya, dimulai dengan menggelar kegiatan Club Meeting pada tanggal 24 Februari di Hotel Novotel Gadjah Mada, Jakarta.
BACA JUGA: Raja Salman Datang, Menpar Pertajam Promosi di Arab
Acara yang dilaksanakan oleh Asdep Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata itu menjadi istimewa karena goalnya, Bidang Tata Kelola Destinasi Prioritas dan Bidang Tata Kelola Destinasi Khusus harus makin cepat, makin solid, speed, smart.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Dadang Rizki Ratman yang juga didampingi Asdep Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat Oneng Setya Harini mengatakan, kegiatan ini dihadiri oleh fasilitator dari bidang TKDPP dan TKDPK yang tersebar pada 32 cluster KSPN, Perbatasan, dan Tematik Wisata Bahari. Juga dihadiri dinas provinsi pada masing-masing cluster serta internal Kementerian Pariwisata.
BACA JUGA: Sekjen UNWTO Puji Capaian 12 Juta Wisman ke Indonesia
”Tujuan dari pertemuan ini adalah membahas mengenai konsep dan srategi tata kelola destinasi untuk menjawab dinamika perkembangan pariwisata pada tahun 2017, fokus program kegiatan serta koordinasi lintas sector baik lintas Deputi pada Kementerian Pariwisata maupun lintas Kementerian lain,” ujar Dadang yang didampingi Oneng.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Oneng Setya Harini dilanjutkan dengan pemaparan Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kemenoar Ahman Sya yang menjelaskan mengenai Program DBPKK Tahun 2017.
BACA JUGA: Raja Salman Juga Lirik Destinasi Wisata Halal Mandeh
Dalam paparannya Ahman mengatakan, bahwa pada tahun 2017, Asdep Kelembagaan akan mensertifikasi 6.500 orang tenaga kerja pariwisata pada 16 bidang diseluruh provinsi di Indonesia, selain itu terdapat pelatihan dasar SDM kepariwisataan dengan sasaran untuk masyarakat, mahasiswa, dan pendidikan dasar.
“Pembangunan SDM tidak hanya diinisiai oleh program dari Kementerian Pariwisata saja, namun kita harus berkolaborasi dengan Dinasi terkait di destinasi pariwisata,” ujar pria jebolan S2 Belgia itu. Sementara nara sumber kedua adalah Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Kementerian PUPERA Hadi Sucahyono.
Hadi menjelaskan, mengenai Sinergi Program Kementerian PU-Pera di Cluster Tata Kelola Destinasi Pariwisata Tahun 2017.
“Fokus Kementerian PU-Pera adalah pada 10 KSPN, selain itu kami juga terdapat 17 kawasan Industri Prioritas, 12 Kawasan strategis Metropolitan, 40 kawasan perdesaan prioritas nasional, 13 provinsi lumbung angan, namun saat ini akan lebih difokuskan pada 10 KSPN, kita akan bersinergi terus dengan Kemenpar,” ujarnya.
Kata Hadi, sudah terdapat dukungan infrastruktur terhadap pengembangan pariwisata Indonesia sejak tahun 2015, dan akan dilanjutkan sampai tahun 2019, mendatang. Selain itu, paparan lainnya dilanjutkan Boyienjuri dengan materi Arah Kebijakan dan isu-isu pengelolaan perbatasan negara dalam mendukung tata kelola Destinasi Pariwisata.
Sepeeti diketahui, bahwa Indonesia memiliki 3 batas darat Negara yakni Malaysia, Timor Leste, Papua Nugini dan 10 batas laut dimana menjadi perhatian pada era pemerintahan saat ini. Pembangunan perbatasan menjadi salah satu prioritas yang tertuang pada RPJPN yaitu UU No. 17 tahun 2007.
“Paradigma lama yang hanya menekankan pada sisi pertahanan dan keamanan dalam pengelolaan kawasan perbatasan haruslah diubah dengan mengembangkan perekonomian local salah satunya dari sektor pariwisata, ini sudah harus terus digenjot,” ujar Plt Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan BNPP tersebut, Jumat (24/3).
Pada sesi kedua, dipaparkan oleh Asdep Wisata Budaya yang membahas mengenai Program Asdep Wisata Budaya Tahun 2017. Program pada tahun 2017 pada Asdep tersebut yaitu akan dibuat pedoman pengembangan Destinasi Wisata Halal, Penyusunan Jalur Wisata Rempah.
Dan yang terakhir, dari Kementerian Perhubungan yang diwakili oleh Kepala Sub Bagian Biro Perencanaan yang menjelaskan terkait sinergi antarkementerian.
Dan pada sesi ketiga, Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara yang diwakili oleh Kepala Bidang Strategi Pemasaran Mancanegara Eka Permanasari mengemukakan mengenai strategi pemasaran melalui pendekatan DOT (Destination, Origin, Time), POS (Paid Media, Owned Media, dan Social Media, BAS (Branding , Advertising, Selling) kepada peserta club meeting.
Eka menjelaskan bahwa Kementerian Pariwisata juga melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan seperti halnya dengan google dan Baidu. Untuk tahun 2017 bekerjasama dengan ITX sedang membangun konsep Smart Tourism yang akan disosialisaikan ke daerah daerah.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Lupa! 31 Maret Incognito Gelar Konser di Batam
Redaktur & Reporter : Budi