jpnn.com - jpnn.com - Sekjen United Nation World Tourism Organization (UNWTO) Taleb Rifai secara khusus menyampaikan ucapan selamat atas capaian Indonesia dalam menarik 12 juta wisatawan mancanegara tahun 2016.
Hal itu disampaikan Taleb yang asli Jordania itu saat berpidato membuka meeting UNWTO 2017 International Years of Suistinable Tourism for Development bersama steckholder dan duta besar negara sahabat lainnya di Madrid, Spanyol.
BACA JUGA: Raja Salman Juga Lirik Destinasi Wisata Halal Mandeh
Duta Besar RI di Madrid, Yuli Mumpuni Widarso yang hadir dalam acara itu, Kamis, 23 Februari 2017 lalu, ikut tersanjung dengan ucapan selamat dari Sekjen UNWTO yang sudah dua masa periode itu, sejak 2010.
Pamor Wonderful Indonesia selama dua tahun dipimpin Menpar Arief Yahya ini semakin punya tempat dalam kancah pariwisata dunia. Menpar yang mantan Dirut PT Telkom ini memang sudah beberapa kali berkalibrasi dengan global standar yang ditetapkan UNWTO.
BACA JUGA: Jangan Lupa! 31 Maret Incognito Gelar Konser di Batam
“Jika ingin menjadi global player, maka harus mengikuti global standart. UNWTO punya banyak hasil kajian, penelitian dan pengalaman dari banyak negara di dunia, dalam menangani pariwisata. Kita tinggal menyamakan atau calibration dengan standart yang mereka buat, agar pariwisata kita juga berkelas internasional,” sebut Menpar Arief Yahya.
Secara khusus, Arief Yahya juga mengucapkan terima kasih kepada Sekjen UNWTO Taleb Rifai yang sangat perhatian dengan Indonesia. Saat ini ada tiga daerah yang di bawah supervisor UNWTO untuk program sustainable tourism observatory, yakni Pangandaran Jabar, Kulonprogo Jogja, dan Lombok NTB.
BACA JUGA: Pangkal Pinang Tuan Rumah Kejuaraan Dunia MXGP
Menurut Yuli Mumpuni Widarso, dalam pertemuan itu Talib memuji keseriusan Kementerian Pariwisata RI dalam mengembangkan Pariwisata, sehingga Presiden Joko Widodo menjadikan sector ini sebagai core economy bangsa.
"Taleb Rifai dalam kesempatan itu memberikan paparan dan mengucapkan selamat atas kerja keras Indonesia dalam membangun iklim pariwisatanya. UNWTO mengapresiasi peningkatan jumlah turis Internasional ke Indonesia tahun 2016 yang mencapai 12,023 juta atau naik 15,54 persen,” jelas Yuli.
Yuli menjelaskan, sebagai langkah maju pariwisata Indonesia di mata Internasional, Pemerintah Indonesia diharapkan melakukan point-point sesuai rekomendasi dari yang dibahas UNWTO 2017 International Years of Suistinable Tourism for Development.
Adapun isi dari ke-4 butir tersebut adalah pertama peningkatan kesadaran dan advokasi, kedua penciptaan pengetahuan dan diseminasi, ketiga pembuatan kebijakan, dan yang keempat adalah peningkatan kapasitas dan peningkatatan pendidikan.
Kementerian Pariwisata pun merespons dan siap mendukung point-point tersebut. Menpar Arief Yahya merasa rekomendasi itu telah dan terus diterapkan.
Banyak program Kemenpar yang terkandung dan mempunyai kesamaan pemikiran sesuai rekomendasi meeting UNWTO 2017 tersebut. Seperti pengembangan 10 Destinasi Prioritas Unggulan atau yang dikenal dengan konsep "10 Bali Baru".
"Terima kasih atas masukannya. Ini akan menambah convidence kami dalam mengimplementasikan program seperti yang sedang dilakukan untuk 10 destinasi unggulan atau "10 Bali Baru." Ada tiga unggulan yang sedang dikerjakan Kemenpar RI saat ini, digital tourism, homestay, dan konektivitas udara," jelas Arief Yahya.
Sepuluh Bali Baru tersebut Yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (Jakarta), Borobudur (Joglosemar), Bromo Tengger Semeru (Jatim), Labuan Bajo (NTT), Mandalika (NTB), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).
Konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan juga sudah digiring pada pembenahan masyarakat yang sadar wisata seperti Pengembangan Desa Panglipuran di Bali. Ada sekitar 200 rumah bergaya tradisional di desa ini yang sangat bersih, indah dan masih terjaga kehidupan tradisionalnya.
Infrastrukturnya bagus, berderet rapi di jalanan menanjak, bak ditangani arsitek professional saja. Jalanan dibuat dari batu alam dan banyak tumbuh bunga warna-warni di sekitar desa. Motor dan mobil dilarang masuk ke desa ini kesadaran lingkungan bebas dari polusi udara.
Saking asrinya, Desa Panglipuran yang mendunia layak disejajarkan dengan Desa Giethoorn di Belanda serta Mawlynnong di India.
Bahkan desa kebanggaan masyarakat pulau dewata ini telah menyabet beberapa penghargaan yang membanggakan, diantara yaitu, Kalpataru pada tahun 1995, The Travellers Choice Destination 2016 dari TripAdvisor, hingga dinobatkan sebagai desa terbersih di dunia.
Prospek cerah pariwisata dunia tersebut menjadi acuan dalam menetapkan target pariwisata nasional ke depan. Presiden Jokowi telah menetapkan target pariwisata 2019 harus naik dua kali lipat.
Yakni, memberikan kontribusi pada PDB nasional sebesar 8 persen, devisa yang dihasilkan Rp 240 triliun, menciptakan lapangan kerja di bidang pariwisata sebanyak 13 juta orang, jumlah kunjungan wisman 20 juta dan pergerakan wisnus 275 juta, serta indeks daya saing pariwisata Indonesia berada di ranking 30 dunia.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istiqlal Bersolek demi Kunjungan Raja Salman
Redaktur & Reporter : Budi