jpnn.com - BATAMKOTA - Sebuah kecelakaan maut terjadi di ruas jalan Hang Lekir, 50 meter tak jauh dari Bundaran Punggur, Nongsa, Bata, Kepri, Minggu (5/4). Truk bermuatan tanah dengan nomor polisi BH 8715 YU menabrak motor Honda Beat nomor polisi BP 3612 WM hingga menyeret pengendara dan penumpangnya sejauh 500 meter. Akibatnya satu meninggal dan dua luka parah.
Korban tewas bernama Kalisa Tiara Salavana, 8, sedangkan dua lainnya yang kritis akibat musibah itu yakni ibu Kalisa bernama Ami Zurmi dan teman sang ibu bernama Siti Aisyah.
BACA JUGA: WOW... Motif Batu Akik Paling Gila Ini Dinamai BadBoy
Ami dan Kalisa sebenarnya menumpang di sepeda motor naas yang dikendarai Siti Aisyah dari Pelabuhan Telagapunggur. Sebenarnya Kalisa bersama ayah, ibu, nenek serta adiknya dari Tanjungpinang.
Tapi tiba di pelabuhan, ban motor ayah Kalisa bocor. Sang ayah kemudian mencari pompa ban. Tiba-tiba datang teman ibunya (Siti,red) menawarkan tumpangan dan diiyakan. Zurmi dan Kalisa menumpang di motor naas tersebut sedangkan suaminya, nenek Kalisa bernama Nurina dan sang adik bernama Aira berboncengan dengan motor yang pecah ban tersebut.
BACA JUGA: Selundupkan Bawang Merah, Darma Tewas Ditembak Petugas Bea Cukai
"Ketika saya sampai di sini (TKP,red), ketiganya sudah terkapar di tengah jalan," kata Neci, saksi mata di TKP.
Mayat Kalisa berada di lokasi kejadian hingga polisi datang satu jam kemudian sedangkan sang ibu dan kawannya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Awal Bros sekira sepuluh menit setelah kecelakaan terjadi.
BACA JUGA: Peredaran Narkoba di Riau Mengkhawatirkan
Neci mengaku tidak tahu persis kronologis kecelakaan. Cerita yang ia dengar, truk warna putih itu mendahului motor. Motor tertabrak dan terseret sejauh 500 meter.
Badan motor hancur. Ban dan jok motor terlempar ke jalan. Korban meninggal segera diselimuti kain.
Lori terparkir di tepi jalan 500 meter dari lokasi kejadian. Kursi sopir sudah kosong. Hanya tersisa kunci lori. Sang sopir kabur dan belum diketahui identitasnya.
***
Nurina, sang nenek berdiri mematung di tepi jalan Hang Lekir. Tubuhnya menggigil. Kedua tangannya terkatup di dada. Matanya terpejam. Bibirnya tak henti berucap. "Ya Allah, selamatkanlah anakku. Selamatkanlah anakku," ucapnya.
Nurina berada tak jauh dari motor yang ditumpangi anak dan cucunya. Ia pun histeris. Baru ketika tenang, Nurina mulai bisa bercerita. Sambil sesekali mengucapkan istighfar.
Nurina sejatinya serombongan dengan motor yang ditumpangi korban. Mereka baru saja datang dari Tanjung Pinang. Mereka hendak menuju Bengkong, rumah anaknya.
"Saya ini orang Tanjungpinang, anak saya yang tinggal di Batam," ujarnya.
Ketika sampai di Pelabuhan Domestik Punggur, anaknya (Zurmi,red) bertemu dengan seorang kawan. Kawan itu menawari tumpangan. Ia mau saja.
Sementara itu, suami anaknya, tengah mencari pompa motor. Sang suami sempat mengingatkan, untuk menunggunya dan berjalan bersama-sama.
Namun, begitu sang suami membawa kendaraan, sang istri sudah jalan bersama kawannya. Nurina berada di boncengan suami anaknya bersama cucu keduanya, Aira.
Motor itu melaju menuju Bengkong. Mencoba menyusul motor yang ditumpangi anaknya. Ternyata, malang tak bisa ditolak, motor itu sudah hancur begitu Nurina dan menantunya sampai di TKP.
"Sudah saya bilang tunggu saya dan suaminya. Malah duluan," katanya.
Satu hal yang paling membuatnya sedih adalah kenyataan bahwa Sasa, panggilan Kalisa Tiara Salavana, baru saja merayakan hari ulang tahunnya ke-8, Sabtu (4/4) lalu.
Nurina ingin membuatkan sebuah perayaan ulang tahun kecil-kecilan baginya. Namun Sasa menolak. Akhirnya, perayaan hanya dilakukan dengan makan bersama dengan sanak keluarga.
"Tak disangka seperti ini. Semoga Allah menyelamatkan anak saya," ujarnya lagi. (ceu/cr14)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bentrok IPK dan PP Meluas, Ketua Anak Ranting Belawan Kritis Dibacok
Redaktur : Tim Redaksi