Menunggu Kejutan Gerindra Buat Pilgub Jabar

Kamis, 07 Desember 2017 – 16:05 WIB
Peresmian salah satu kantor DPD Gerindra. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI asal Fraksi Gerindra, Oo Sutisna menegaskan, sampai saat ini partainya masih merahasiakan siapa yang akan diusung pada pentas Pilgub Jawa Barat 2018.

Hingga saatnya tiba, Gerindra akan mempublikasikannya kepada publik. Yang pasti, di tengah-tengah suasana yang masih cair, mereka mengindikasikan masih melobi-lobi beberapa pimpinan partai untuk membuat koalisi baru. ”Kami bukannya tidak punya jagoan, Gerindra punya jagoan tetapi itu kewenangan Prabowo. Pasti beliau pun akan mencari yang terbaik untuk Jawa Barat,” ujar Oo seperti dilansir dari Indopos, Kamis (7/12).

BACA JUGA: Gerindra Paham Pengangkatan Honorer K2 jadi CPNS Bau Pilpres

Menurut dia, siapa pun yang terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2018-2022 adalah pilihan terbaik di mata rakyat. ”Pasangan yang terpilih nanti harus bisa menjadi bapak bagi seluruh rakyat tatar Priangan,” katanya.

Dia mengatakan, masa kepemimpinan Ahmad Heryawan selama sepuluh tahun di Jawa Barat layak untuk ditiru oleh gubernur berikutnya karena meskipun datang dari partai politik tetapi mampu merangkul seluruh lapisan masyarakat di Jawa Barat.

BACA JUGA: Gerindra Belum Berpikir Usung Anies di Pilpres, Terlalu Dini

”Itu saja kalau saya, mah. Sekarang, kan, banyak calon. Ada calon yang main media sosial, ada calon yang main baliho di mana-mana. Tetapi, jujurlah apa yang sudah dia perbuat kepada masyarakat. Kalau saya kira-kira begitu, dan jangan harap mereka bisa membayar (menyuap) masyarakat dengan uang. Itu tidak baik, lah,” jelasnya.

Di tempat terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB), Syaiful Huda, mengaku dirinya merasa Gerindra akan membuat kejutan pada detik-detik terakhir pendaftaran calon pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang dimulai pertengahan bulan Januari 2018 nanti. ”Saya melihat ada manuver yang berbeda yang dilakukan Gerindra. Saya nggak tahu ini hitung-hitungannya seperti apa, saya katakan akan ada kejutan-kejutan,” kata Huda.

BACA JUGA: Ruhut Sitompul: Gerindra Panik, Galau, Kebakaran Jenggot

Tapi problemnya, dia melanjutkan, Jawa Barat ini tidak memiliki banyak opsi tokoh untuk diusung sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018. Bahkan dia pun mengakui jika partai penguasa sekelas PDI Perjuangan pun sudah mulai kehilangan tokoh.

”Lagi mencari-cari betul mereka. Jadi, salah satu penanda dinamika Pilkada Jabar adalah mencari tokoh untuk diusung,” ujar Staf Khusus Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi itu.

Menurut dia, Pilkada Jabar 2018 juga masih bisa ditentukan oleh beberapa orang yang memiliki pengaruh, terutama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang akan mengakhiri masa kerjanya pada tahun depan setelah memimpin dan berbakti selama 10 tahun.

Selain Aher, sapaan akrab Gubernur Jawa Barat, Presiden Joko Widodo juga memiliki kans untuk mengubah arah politik pada penyelenggaraan Pilkada Jabar 2018 berdasarkan hasil jajak pendapat sebuah lembaga survei beberapa waktu silam. ”Pak Aher saya hitung memegang peranan sebesar 30 persen, beliau dengan jaringan kerjanya selama sepuluh tahun bisa membuat perubahan. Jaringan kerjanya sebagai gubernur, ya, bukan jaringan partainya,” kata Huda.
(nas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Dianggap Tumpas Gatot, Ruhut Sitompul: Gerindra Galau


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler