jpnn.com - HARNAAM Kaur, perempuan 24 tahun, merasa nyaman dengan jenggotnya yang lebat. Awalnya, Kaur memang memiliki jenggot karena terpaksa.
Sejak umur 11 tahun, dia mengalami sindrom ovarium polikistikyang mengakibatkan pertumbuhan rambut berlebihan.
BACA JUGA: Tunisia Berdarah, 19 Tewas dalam Serangan Teroris di Museum Bardo
Karena kerap di-bully, dia selalu me-waxing-nya dua kali seminggu. Dia juga berusaha mem-bleaching dan mencukurnya. Tapi, masalah semakin buruk. Rambut di wajahnya menjadi lebih tebal dan menyebar.
Namun, Kaur sekarang membuang pisau cukur untuk selamanya setelah dibaptis sebagai sikh yang dilarang memotong rambut tubuhnya.
BACA JUGA: Cerita dari Kamp Pengungsi Korban ISIS: Kapan Kami Pulang dan Bersekolah?
’’Saya tidak akan pernah mencukur rambut di wajah saya karena ini adalah cara Tuhan menciptakan saya dan saya bahagia dengan diri saya,’’ kata Kaur sebagaimana dikutip Mirror kemarin.
Orang sering salah menduga Kaur sebagai pria. Tapi, Kaur merasa jenggot di wajahnya membuatnya lebih feminin daripada sebelumnya.
BACA JUGA: Bercinta Satu Malam, Eh Hamil, Ayah Bayi Dicari Lewat Iklan
Dia sering memilih atasan feminin yang lebih longgar dan jumper berleher tinggi. ’’Saya memakai rok, gaun, dan perhiasan. Saya juga ingin kuku saya seperti gadis lain,’’ katanya.
Kaur berharap kisahnya bisa membantu perempuan lain menemukan rasa percaya diri.
Dengan berani, dia berbagi kisah di YouTube dan terus meng-upload meski menerima ancaman. ’’Saya ingin perempuan lain menemukan kekuatan yang saya miliki,’’ tegasnya. (DM/c5/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Parah! Putri Anwar Ibrahim pun Ditangkap
Redaktur : Tim Redaksi