Menurut Anda, Mahfud MD Cocok jadi Jaksa Agung atau Menkumham?

Senin, 21 Oktober 2019 – 14:41 WIB
CALON MENTERI: Prof Moh Mahfud MD saat tiba di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10) untuk bertemu Presiden Joko Widodo guna membahas kursi menteri untuk kabinet mendatang. Foto: M Fathra Nazrul/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD telah dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10).

Mahfud bahkan menyatakan telah diminta presiden untuk membantu pemerintah masuk di kabinet baru.

BACA JUGA: Mahfud MD Baca Pesan dari Istana Sebelum Tahajud

Meski demikian, profesor kelahiran Sampang, Madura, Jawa Timur, 13 Mei 1957 ini belum bersedia menyebut posisinya di Kabinet Kerja jilid II.

Mantan menteri pertahanan di era pemerintahan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid ini hanya menyatakan presiden banyak berdiskusi dengannya soal penegakan hukum, politik, pelanggaran hak asasi manusia dan agama.

BACA JUGA: Mahfud: Presiden tahu Menteri Yang Cocok Untuk Saya

Lantas, jabatan apa yang tepat dipercayakan pada pria yang semasa mudanya aktif di PII dan HMI ini?

Pakar komunikasi politik Ari Junaedi menyebut ada tiga posisi strategis yang cocok dengan Mahfud.

"Pemanggilan Mahfud sangat tepat. Selain dari sisi kapasitasnya yang mumpuni di bidang hukum, Mahfud juga sesuai di bidang agama. Saya rasa, Prof Mahfud pantas dan layak dipilih Jokowi untuk menkumham, jaksa agung atau menteri agama," ujar Ari kepada jpnn.com.

Pembimbing disertasi S3 di pascasarjana Universitas Padjajaran ini kemudian membeberkan alasannya. Misalnya untuk posisi Jaksa Agung, kehadiran Mahfud diyakini bisa meredam kekecewaan terhadap figur M. Prasetyo.

Menurut Ari, Prasetyo sebelum menjabat Jaksa Agung tercatat sebagai kader Partai NasDem. Selama ini muncul anggapan dari partai lain, pengangkatan Prasetyo kurang adil dan fair dalam penanganan kasus yang melibatkan kepala daerah.

Ari juga menilai pemilihan Mahfud masuk kabinet sangat tepat, karena selama Pilpres 2019 lalu 'berkeringat' membendung isu-isu negatif yang ditujukan terhadap Jokowi.

"Pak Mahfud juga legawa menerima kehadiran Ma'ruf Amin sebagai cawapres walau dirinya sudah siap dan diminta Jokowi, tetapi urung di detik-detik terakhir pengumuman," pungkas Ari.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler