jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyampaikan analisis terkait sikap kritis Ketua DPR Puan Maharani terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai penanganan Covid-19.
"Harus diakui Puan bagus sense of politics-nya. Pandai, kalau kita cermati membaca momentum. Beliau sadar betul mengamini kebijakan pemerintah hari ini sangat merugikan citranya," kata Pangi kepada JPNN.com, Jumat (6/8).
BACA JUGA: Puan & Masinton Kian Berani Kritisi Pemerintah, Sebaiknya Jokowi Bersiap Ditinggal PDIP
Dalam situasi saat ini, lanjutnya, Puan mencoba mengambil empati, sentimen, dan populisme rakyat yang tentunya bisa menjadi antitesis pemerintah.
Sebagai pemimpin lembaga yang menjadi representasi rakyat, langkah perempuan pertama yang menjadi ketua DPR itu menurutnya sudah tepat, sehingga ada kontrol dan pengawasan dalam konteks check and balances antara legislatif dan eksekutif.
BACA JUGA: Arief Poyuono Tantang DPR Membuat Mosi Tidak Percaya kepada Jokowi
"Saya kira bagus, vitamin bagi pemerintah, kontrol yang bagus dilakukan (DPR, red) ketimbang menjadi tukang stempel atau mengamini selera kebijakan pemerintah, sintemennya negatif, populismenya enggak ada insentif elektoralnya," tutur Pangi.
Direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu justru tidak sependapat bila kritikan Puan selaku ketua DPR disimpulkan sebagai sikap jaga jarak PDIP terhadap Jokowi.
BACA JUGA: Oknum Polisi Ini Malah Jadi Pesuruh Bandar Narkoba, Bikin Malu Institusi
"Sebenarnya enggak begitu juga. Kalau enggak pintar mengambil momentum ini, bisa lewat juga beliau. Momentumnya sudah pas. Puan representasi dari institusi DPR sebagai penyambung lidah rakyat," ucapnya.
Analis politik yang akrab disapa dengan panggilan Ipang itu berkesimpulan bahwa Puan hanya sedang memanfaatkan momentum dengan memainkan perannya sebagai ketua DPR untuk meraih simpati rakyat.
"Kalau Puan tak bersuara, tak mengoreksi trayek pemerintah sekarang, maka sentimen terhadap Puan negatif dan makin tenggelam. Buktinya, elektabilitas Puan di survei Voxpol hanya 1,3 persen saja, tentu ada masalah dengan racikan elektoral beliau selama ini," ujar Pangi.
Pria berdarah Minang itu pun menilai Puan menyadari kalau dia hanya mengamini dan memuji setiap kebijakan pemerintah, dia bisa gagal memenangkan populisme rakyat.
"Ini yang lagi coba dilakukan Puan sembari nanti di tengah perjalanan, dia bakal mengevaluasi apakah punya dampak kongkret terhadap elektoralnya dengan sikap kritis beberapa bulan terakhir ini," pungkas Pangi Syarwi Chaniago. (fat/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam