jpnn.com, JAKARTA - Peristiwa tewasnya enam Laskar FPI (Front Pembela Islam) saat berhadapan dengan aparat kepolisian di Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12) dini hari, diprediksi tidak akan berimbas pada pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Pasalnya, aparat kepolisian sudah menegaskan mereka terpaksa mengambil tindakan tegas, demi keamanan petugas di lapangan.
BACA JUGA: Laskar FPI Membawa Senpi Kaliber 9mm? Aziz Menjawab pakai Kata Azab, Kejam, Fitnah
"Keterangan resmi dari institusi negara, yakni kepolisian, bahwa polisi diserang. Jumlah rakyat Indonesia ada sekitar 265 juta jiwa, saya kira masih banyak yang mendukung ketegasan aparat. Jadi dari sisi politik, tidak berimbas pada pemerintahan Jokowi," ujar pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe kepada jpnn.com, Rabu (9/12).
Meski demikian, Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia (L-API) ini menilai, pemerintah perlu bertindak.
BACA JUGA: Pemakaman Anggota FPI di Megamendung Diwarnai Fenomena Mengejutkan
Paling tidak, memerintahkan aparat kepolisian untuk benar-benar bekerja profesional, mengungkap fakta sebenarnya.
Karena dalam kasus ini ada perbedaan pendapat antara kepolisian dengan FPI.
BACA JUGA: Kritik Keras Nikita Mirzani soal Video Laskar FPI Kebal Bacok
"Pemerintah harus mendorong aparat untuk bekerja secara profesional dalam kasus ini dan mengungkapkan kebenarannya, agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi. Saat ini Komnas HAM juga sedang bekerja mengusutnya," ucap dosen di Universitas Mercu Buana ini.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran sebelumnya menyatakan, telah terjadi penyerangan terhadap anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas penyelidikan, terkait rencana pemeriksaan Habib Rizieq Shihab yang dijadwalkan berlangsung Senin jam 10.00 WIB.
Kapolda menyebut, karena membahayakan, petugas melakukan tindakan tegas dan terukur sehingga enam orang meninggal dunia, sementara empat orang lainnya melarikan diri.
Sementara itu, Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menyebut, insiden enam orang laskar pendukung Rizieq Shihab meninggal dunia dalam insiden bentrok dengan polisi, merupakan pembantaian atau extra judicial killing.(gir/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Ken Girsang