jpnn.com - JAKARTA--Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan, kelompok Nurdin bin Ismail Amat yang akrab dipanggil Din Minimi, tidak bisa disamakan dengan kelompok bersenjata di Papua maupun teroris.
Meski mereka sama-sama melawan pemerintah dan aparat keamanan, namun permintaan Din dan anak buahnya pun tidak muluk-muluk. Hanya meminta KPK masuk ke Aceh.
"Nurdin Minimi kecewa dengan pemerintah daerah. Tapi tidak ingin pisahkan diri NKRI. kalau Papua kan ingin misahkan diri. Jadi beda," ujar pria yang akrab disapa Bang Yos itu kepada JPNN.
Sementara itu, untuk kelompok Poso jelas berbeda karena mereka mengklaim menjadi berjihad dan memiliki perbedaan ideologi.
Karena itu, Bang Yos mengakui agak sulit untuk melakukan pendekatan dialog dengan kelompok Papua dan Poso.
BACA JUGA: Loh, Jokowi Tak Pakai Baju Merah di Rakernas PDIP, Kenapa?
"Tapi kami tetap coba. Kalau enggak mau ya kami pakai cara lain. Republik ini harus aman," tegasnya.
Bang Yos mengatakan, saat ini pihaknya fokus untuk menyelesaikan yang di Aceh terlebih dulu, sebelum menjalankan cara yang sama pada dua kelompok lainnya di Papua dan Poso.
"Kami kan perlu waktu. Tidak mudah mengontak para pemimpin gerakan seperti itu. Tapi saya yakin bisa, karena Din bisa," tandas Sutiyoso. (flo/jpnn)
BACA JUGA: MERDEKA! Mega-Jokowi Disambut Meriah di Rakernas PDIP
BACA JUGA: Selamat Ulang Tahun yang ke-43...
BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Menteri Layak Dicopot...Menurut Mantan Dubes
Redaktur : Tim Redaksi