Menurut Dokter Ika, Lansia Jangan Terlalu Sering Mandi Lho, Nih Alasannya

Rabu, 13 April 2022 – 17:59 WIB
Ilustrasi - shower untuk mandi. Foto: Pixabay

jpnn.com, JAKARTA -  Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Ika Anggraini, Sp.DV mengatakan orang lanjut usia (lansia) tak disarankan terlalu sering mandi karena menyebabkan kulit jadi makin kering.

"Mandi yang terlalu sering saat usia produktif atau anak-anak mungkin tidak apa-apa. Namun, ketika usia sudah lanjut akan berpengaruh pada kulit menjadi lebih kering,” ujar dr. Ika yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) itu dalam sebuah Webinar kesehatan, Rabu (13/4).

BACA JUGA: Riset Israel: 4 Dosis Vaksin Beri Perlindungan Berlipat Bagi Lansia

Ika yang juga berpartisipasi dalam Kelompok Studi Dermatologi Indonesia mengatakan, terkadang para lansia bisa mandi lebih dari dua kali sehari.

Menurut dia, walau mandi bisa menjaga kebersihan namun ini bukan termasuk kebiasaan baik bagi lansia.

BACA JUGA: Simpan Video Istri Tetangga Mandi, Oknum Satpam Berharap Dapat Ini, Hemm

"Lansia sangat rajin bisa lebih dari dua kali sehari. Mau salat kadang mandi. Ini kebiasaan yang sebenarnya kurang baik. Memang benar sangat menjaga kebersihan namun hal ini berisiko menimbulkan kulit kering karena air bisa menjadi bahan iritan yang dapat menimbulkan kulit kering,” papar dia.

Pada lansia, sudah terjadi perubahan struktur kulit seperti pH, lapisan kulit atas, dermis hingga pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko mereka mengalami kelainan kulit.

BACA JUGA: Umar dan NN Duel Pakai Sajam, Jleb, Jleb, Satu Orang Mandi Darah

Salah satu masalah kesehatan yang bisa muncul yakni kulit kering.

Ika menjelaskan kulit kering harus segera mendapatkan penanganan agar tak menimbulkan komplikasi-komplikasi seperti infeksi bakteri, luka kronik hingga gangguan tidur berkelanjutan yang bisa menyebabkan depresi maupun kecemasan bagi lansia.

Lokasi tersering kulit kering yakni di kedua lengan dan tungkai dengan gambaran klinis kulit tampak kasar, tekstur kulit lebih jelas dan tampak bersisik.

"Kulit kering mudah terasa kasar dan bila berat bisa tampak kemerahan (digaruk) menimbulkan luka lecet dan efek bakteri,” tutur Ika.

Untuk mengatasi kulit kering, pemberian pelembap pada kulit menjadi salah satu rekomendasi Ika.

Di sisi lain, mengurangi kebiasaan mandi atau berendam dengan air hangat, menggunakan sabun tak berpelembap dan mencukupi asupan makanan dan minuman juga bisa dilakukan.

"Sabun tak berlembap, tingkatkan risiko kulit kering kemudian asupan makanan dan minuman yang kurang,” kata Ika.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler