Menurut Said, Ini Tokoh Politik Paling Jago Mendulang Suara

Selasa, 03 Juli 2018 – 17:32 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono saat berorasi politik dengan tema Dengarkan Suara Rakyat, Jakarta, Sabtu (9/6). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Said Salahudin mengatakan, peluang Jusuf Kalla berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (JK - AHY) sebagai capres dan cawapres di Pilpres 2019, terbuka lebar.

"Pak JK ini kan punya basis konstituen yang ril dan merupakan tokoh politik paling berpengaruh dalam mendulang suara. Jadi sangat dimungkinkan maju sebagai capres berpasangan dengan AHY," ujar Said kepada JPNN, Selasa (3/7).

BACA JUGA: Utut Ogah Mengomentari Wacana Duet JK-AHY

Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) ini meyakini, Partai Demokrat bakal berupaya merangkul partai-partai lain untuk berkoalisi, jika nantinya JK mau tampil sebagai capres berpasangan dengan AHY.

Partai yang kemungkinan bersedia bergabung dengan Demokrat, yaitu PPP dan PAN. Selain itu, juga terbuka kemungkinan partai-partai koalisi pemerintah lainnya.

BACA JUGA: Jika PT Nol Persen, Fahri: Lucu-lucu Nanti Lihat Kandidat

"Ketika ada JK, itu parpol-parpol saya kira akan lebih lentur menerima. Jadi sekalipun bukan Golkar, masih ada partai lain," ucapnya.

BACA JUGA: Ada Wacana Duet JK-AHY, Bamsoet Pengin Jokowi-Airlangga Saja

Said kemudian mengungkap kemungkinan beberapa alasan sejumlah parpol mendukung JK berduet dengan AHY. Antara lain, keberadaan JK sebagai pendamping Joko Widodo di Pilpres 2014 lalu memberi pengaruh yang signifikan mengantarkan keduanya sebagai presiden dan wakil presiden.

"Orang sering lupa, menganggap kemenangan Jokowi-JK delapan juta suara waktu Pilpres 2014 lalu karena faktor Jokowi, padahal tidak," katanya.

Menurut Said, kemenangan Jokowi-JK pada Pilpres 2014 lalu tertinggi di Sulawesi Barat. Selain itu, juga menang di sejumlah daerah lain di Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Hal itu dipredksi karena pengaruh JK sebagai representasi tokoh Indonesia timur.

"Kalau digeser ke Sumatera, kenapa Prabowo hanya menang tipis di Aceh? Saya kira karena orang Aceh menghargai JK yang merupakan tokoh perdamaian di Aceh," tuturnya.

BACA JUGA: Utut Ogah Mengomentari Wacana Duet JK-AHY

Alasan lain, parpol-parpol kata Said kemudian, tentu mempertimbangkan mengusung JK karena hasil Pilkada 2017 lalu. Kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno tidak lepas dari peran JK yang begitu besar.

"Jadi, JK ini punya cukup pendukung, sehingga partai juga akan mempertimbangkan kelebihan yang ada," pungkas Said.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Baru di Level Cawapres


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler