Menurut Tito, Inilah Salah Satu Masalah Terbesar Polri

Sabtu, 03 September 2016 – 10:32 WIB
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menerima cinderamata dari Dirut Jawa Pos Holding Ratna Dewi usai acara Dialog Kapolri dan Jawa Pos Group di ruang Semanggi Graha Pena Surabaya kemarin. Foto: Dite Surendra/Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, salah satu masalah terbesar yang dihadapi Polri saat ini adalah rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi yang kini dipimpinnya tersebut. 

Dia berharap bantuan media massa terutama Jawa Pos Group dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi Polri. 

BACA JUGA: Cerita Tito Karnavian Lihat Seniornya Malas dan Marah saat Layani Pelapor

“Kami meminta dukungan dari Jawa Pos Group yang memiliki networking terbesar di Indonesia untuk membantu pemberitaan positif tentang kinerja kepolisian demi meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri,” ujarnya saat berkunjung ke gedung Graha Pena Surabaya, Jumat (2/9).

Dalam kunjungan tersebut, peraih bintang Adhimakayasa sebagai lulusan terbaik Akpol 1987 itu menyempatkan diri berdiskusi dengan para pemimpin redaksi Jawa Pos Group dari seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Cetak Lagi 12 Juta Blangko E-KTP

Hadir dalam kesempatan itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji, Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Pol Iriawan, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, Kakorlantas Irjen Pol Agung Budi Maryoto dan jajaran perwira tinggi serta menengah kepolisian. 

Sementara dari jajaran Jawa Pos Group selain para pimred, hadir Dirut Jawa Pos Holding Ratna Dewi, Dirut Jawa Pos Grup Suhendro Boroma, Direktur Jawa Pos Koran Leak Kustiya, dan Pemimpin Redaksi Jawa Pos Nurwahid. 

BACA JUGA: Pewarta Foto Se-Indonesia Boikot Lomba HUT TNI ke 71

Tito menyampaikan bahwa kepercayaan publik yang rendah berdampak buruk bagi institusi kepolisian maupun bangsa dan negara. 

Dampak bagi kepolisian berupa pengurangan kewenangan atau reposisi. Sedangkan dampak buruk bagi bangsa dan negara karena dapat mengancam keutuhan NKRI.

Sebab, menurut Tito, Polri adalah lembaga vertikal terbesar di Indonesia. Saat ini, Polri memiliki sekitar 434.000 anggota dengan 5.500 polres, 50.000 polsek, dan 70.000 personel babinmas di semua desa di seluruh Indonesia. 

“Kalau kepercayaan publik rendah, dampaknya negatif dan berpengaruh terhadap keutuhan bangsa dan negara ini,” kata mantan kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu. 

Tito menyampaikan bahwa masalah utama dari turunnya kepercayaan publik terhadap kepolisian adalah kinerja dan kultur. 

Kinerja menyangkut pelayanan publik, penegakan hukum, pemberantasan kejahatan, penanganan kerusuhan dan lainnya. 

Sedangkan kultur berkaitan dengan sikap korup anggotanya, arogansi, dan kekerasan yang berlebihan.

Untuk itu, pihaknya berusaha menaikkan citra kepolisian yang turun itu dengan meningkatkan kepercayaan publik. 

Salah satunya lewat ekspose kegiatan polisi yang positif dan prestasi kepolisian ke masyarakat lewat media massa. “Nggak perlu tinggi-tinggi, cukup sudah baik,” katanya. 

Misalnya pemberitaan soal inovasi pelayanan publik, kinerja reserse, penanganan narkoba, dan stabilitas kamtibmas termasuk penanganan terorisme. 

Tito mencontohkan keberhasilan Polres Sidoarjo yang meluncurkan inovasi Panic Button untuk memberikan pelayanan pelaporan dari masyarakat secara cepat. 

Inovasi ini diharapkan bisa dicontoh oleh jajaran kepolisian lain di Indonesia. “Saya tak pernah bosan mendorong jajaran di daerah agar terus berinovasi memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Kami ingin terus berusaha menaikkan kepercayaan itu,” ujarnya.

Karena itu, Tito yang pernah menjabat sebagai kapolda Papua dan Metro Jaya itu berharap dukungan Jawa Pos Group untuk memberikan pemberitaan yang positif terhadap kepolisian. 

Karena, dia paham benar bahwa media adalah satu pihak yang memberi pengaruh besar terhadap persepsi kepercayaan publik. 

“60 persen persepsi publik ditentukan oleh persepsi media. Karena itu, jajaran polri harus approach dengan media. Polisi harus melakukan pendekatan ke media. Itu yang kami lakukan sekarang," paparnya. (don/jay/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Calon Anggota BPK versi DPD RI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler