Menurut Ujang, Wajar Pendukung Anies Baswedan Khawatir

Jumat, 17 Januari 2020 – 19:21 WIB
Permadi Arya atau biasa yang disebut Abu Janda. Foto: Aristo Setiawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, wajar massa pendukung Gubernur Anies Baswedan menggelar aksi tandingan, saat kelompok yang menamakan diri Jakarta Bergerak menggelar aksi di Jakarta, Selasa (14/1) lalu.

Pasalnya, massa pendukung Anies mengetahui track record dua pentolan yang berdiri di depan massa yang menuntut Anies mundur dari jabatannya. Yaitu Abu Janda dan Dewi Tanjung.

BACA JUGA: Abu Janda Tuding Anies Baswedan Pencitraan untuk Pilpres 2024

"Jadi, para pendukung Anies sudah tahu, bahwa Dewi Tanjung dan Abu Janda bukan warga DKI Jakarta," ujar Ujang kepada jpnn.com, Jumat (17/1).

Abu Janda merupakan pegat media sosial dengan nama asli Permadi Arya. Pemilik akun Twitter @permadiaktivis ini diketahui aktif mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada 2017 lalu. Sementara di Pilpres 2019, Abu Janda aktif mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

BACA JUGA: Semoga Para Kepala Daerah Meniru Anies Baswedan

Sementara itu Dewi S Ambarwati alias Dewi Tanjung diketahui maju sebagai calon anggota DPR dari PDI Perjuangan untuk daerah pemilihan Jawa Barat V, pada Pemilu 2019 lalu.

Dewi tercatat pernah melaporkan penyidik KPK Novel Baswedan ke kepolisian. Selain itu juga pernah melaporkan Eggi Sudjana, Amien Rais, Rizieq Shihab dan Bachtiar Nasir. Empat nama terakhir sebelumnya dipersepsikan publik berada pada kelompok pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019 lalu.

BACA JUGA: Pengamat Ini Heran Masih Ada yang Bela Anies Baswedan soal Banjir

"Jadi, saya kira sangat wajar pendukung Anies khawatir, karena mereka tahu yang melakukan demo bukan demo biasa. Diduga bermotif politik dan ingin menghancurkan dan menjatuhkan citra Anies," ucap dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini.

Fakta lain, massa pendukung Anies, kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini, juga mencurigai massa pendemo Anies massa bayaran.

"Mereka curiga dan meyakini pendemo juga dibayar untuk melakukan aksi unjuk rasa ke Anies. Jadi, demo atau aksi politik dibalas dengan demo dan aksi politik tandingan," pungkas Ujang. (gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler