Menwa Khawatir Wabah COVID-19 Jadi Pintu Masuk Kebangkitan Komunisme

Jumat, 17 Juli 2020 – 18:56 WIB
Palu dan celurit yang menjadi simbol komunis. Foto/ilustrasi: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Komando Nasional Resimen Mahasiswa (Konas Menwa) Indonesia meyakini bahwa paham komunisme masih eksis di Indonesia dan para figurnya terus mengembangkan paham tersebut secara sembunyi-sembunyi (laten). Masyarakat pun telah banyak yang mewaspadainya.

"Di tengah kondisi saat ini kita harus selalu meningkatkan kewaspadaan dini terhadap bahaya laten komunisme," ujar Wakil Komandan Komando Nasional Menwa Indonesia, Erwin H. Al-Jakartaty, melalui keterangan tertulis, Jumat (17/7).

BACA JUGA: Pernyataan Terbaru PA 212 terkait Apel Siaga Ganyang Komunis

Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, terang dia, komunisme menjadi bagian dari sejarah yg kelam. Salah satunya melalui Gerakan 30 September 1965 (G-30-S), setelah sebelumnya memberontak juga di tahun 1948.

"G 30 S tersebut bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan sah yang diawali dengan membunuh 7 jenderal dengan merebut kekuasaan melalui dewan revolusi dan kemudian mencoba mengubah ideologi Pancasila menjadi komunis," jelasnya.

BACA JUGA: Hasto Pastikan Tak Ada Ruang Bagi Komunisme di PDIP

Karenanya, rakyat mendesak Partai Komunisme Indonesia (PKI) dibubarkan pasca peristiwa itu, dan Menwa turut perangi paham komunisme terutama di kampus-kampus. Aksi-aksi rakyat menuntut pembubaran PKI ini kemudian berujung pada dibubarkannya PKI dan lalu diperkuat dengan terbitnya TAP MPRS XXV/MPRS/1966 tentang Larangan penyebaran Paham Komunisme, Marxisme, dan Leninisme.

"Namun, sepertinya TAP MPRS 1966 tersebut realisasinya tidak lagi digunakan dalam litsus (penelitian khusus) para pejabat ataupun penerimaan ASN (aparatur sipil negara) ditambah dengan memudarnya penanaman nilai-nilai yg terkandung dlm pancasila," katanya.

BACA JUGA: Budi Arie Setiadi: Komunisme Sebagai Ideologi Sudah Tamat

Padahal, ungkap Erwin, beberapa negara penganut ideologi komunis masih eksis hingga sekarang, seperti Republik Rakyat China (RRC), Kuba, Korea Utara (Korut) dan Vietnam. Mereka tetap berpotensi menyebarkan ajarannya ke Indonesia dgn berbagai cara guna menanamkan pengaruhnya.

Untuk menghindari kealpaan tersebut oleh pemerintah dan masyarakat serta menghalau penyebarluasannya, khususnya di tengah berlangsungnya pandemi coronavirus baru (Covid-19), selain melaksanakan bakti sosial kemasyarakatan, Menwa jg memasang himbauan tentang bahaya komunisme di sejumlah wilayah sejak Kamis (16/7).

"Wabah Covid-19 menyita perhatian banyak pihak tanpa kecuali karena berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, sehingga tanpa disadari, ada bahaya yang mengancam eksistensi NKRI. Karena itu, kami memberikan peringatan bahaya komunisme ini," paparnya.

"Ini kami lakukan karena peduli terhadap keutuhan NKRI, Pancasila, dan sebagai pengingat kepada masyarakat luas, bahwa paham komunisme masih eksis di Indonesia dan berpotensi memecah belah bangsa. Ideologi terlarang itu disebarluaskan secara sembunyi-sembunyi. Kita harus selalu mawas diri," tutup Erwin. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler