jpnn.com, KULON PROGO - PT Bigga Damai Utama menanam 1.000 bibit mangrove di Hutan Mangrove Jembatan Api-Api (MJAA) Pantai Pasir Kadilangu, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Sabtu (3/8).
Aksi ini melibatkan seluruh karyawan PT Bigga Damai Utama yang berkolaborasi dengan warga lokal pengelola hutan mangrove.
BACA JUGA: Mau Berinvestasi dengan Mudah? Begini Cara Nabung Emas di Pegadaian
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) sekaligus rangkaian peringatan HUT perusahaan dan Kemerdekaan Indonesia.
Adapun, seribu bibit mangrove tersebut diperkirakan bisa menanami 5 hektare dari total 25-30 hektare luas lahan yang memiliki letak strategis dekat Yogyakarta International Airport.
BACA JUGA: Menko Luhut: Semen Hijau SIG Mengubah Industri Konstruksi dan Indonesia
Public Relation PT Bigga Damai Utama, Anggun Khotimah menuturkan tujuan dari kegiatan ini bukan hanya sebagai bagian dari kontribusi satu waktu, tetapi juga komitmen perusahaan untuk melestarikan lingkungan yang berlanjut pada tahap perawatan.
Salah satu pengelola Hutan Mangrove Jembatan Api-Api (MJAA), Wanto, mengatakan saat ini MJAA bekerja sama dengan pemerintah setempat di wilayah Desa Jangkaran, melakukan program kajian terkait carbon trading yang sudah diatur oleh negara, guna penanggulangan bencana alam dan perubahan iklim yang menjadi masalah dunia.
BACA JUGA: Satuplatform Hadirkan Solusi All-in-One ESG & Karbon
Program kajian ini nantinya akan diberikan sertifikat sebagai bukti kepemilikan lahan karbon sesuai dengan regulasi yang ada.
Hal ini mampu menciptakan nilai jual dan diharapkan dapat mendukung ekonomi daerah guna kesejahteraan masyarakat.
“Hutan mangrove menjadi salah satu penyerap karbon yang efektif. Penyerapan yang dilakukan oleh ekosistem pesisir dinilai 5 kali lebih tinggi daripada hutan yang ada di darat,” ujarnya.
Pada HUT perusahaan dan Kemerdekaan Indonesia, PT Bigga Damai Utama telah meraih beberapa pencapaian mengesankan, termasuk kepercayaan untuk terlibat dalam proyek Thamrin Nine yang merupakan bangunan tertinggi di Indonesia.
Hal itu dapat dicapai karena tingginya konsistensi PT Bigga Damai Utama dalam menjaga kualitas produk ekspor dengan pelayanan terbaik. Hingga saat ini, perusahaan telah menembus lebih dari 76 negara tujuan ekspor yang tersebar ke lima benua di dunia.
Dalam kegiatan peduli alam ini, PT Bigga Damai Utama menanam jenis mangrove Rhizopora sp. yang cocok ditanam di daerah berlumpur dan mampu beradaptasi dengan air tawar maupun air laut.
Penanaman kembali hutan mangrove di Pesisir Kulon Progo dilakukan untuk menghadapi ancaman abrasi yang mengancam sabuk hijau di Pantai Trisik hingga Pantai Glagah.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada