Menyasar Lidah Milenial, UMKM Kuliner Betawi Harus Lebih Kreatif

Kamis, 02 Desember 2021 – 20:29 WIB
Talkshow & Cooking Competition Kuliner Betawi. Foto: Ipol

jpnn.com, JAKARTA - Kuliner Betawi memiliki nama-nama jenaka dan mampu membuat penasaran, di antaranya Sayur Belande Kecebur Lumpur, Sayur Bebanci, Nasi Begane, dan Bubur Ase.

Beragam kuliner Betawi itu memiliki nilai jual tinggi yang harus dieksplorasi menyesuaikan dengan zamannya.

BACA JUGA: Raja Roso, Kuliner Hits Harris Vriza, Ini Menu Favoritnya

Namun sayang, masih banyak kuliner khas Jakarta itu hilang keberadaannya tergerus zaman karena tidak ada upaya melestarikannya.

Nah, guna melestarikannya, situs berita Ipol dan Indoposonline menyelenggarakan talkshow & Cooking Competition bertajuk 'Perayaan Kreativitas & Inovasi Kuliner Betawi' di The Sultan Hotel & Residence Jakarta pada Rabu (1/12).

BACA JUGA: Hobi Masak Jadi Cuan, Selebgram Cantik Ini Serius Berbisnis Kuliner

Dalam kegiatan tersebut dibagikan rahasia gizi kuliner Betawi dalam menyediakan makanan sehat di masa pandemi, serta menumbuhkan imun tubuh agar kuat melawan Covid-19.

Selain itu UMKM kuliner juga harus mampu survive bahkan menjadi sumber utama mata pencarian sebagian masyarakat. Lalu, bagaimana pula kuliner Betawi mampu bertahan dan berinovasi agar kekinian, dan mampu diminati generasi milenial dan generasi Z.

BACA JUGA: Makanan Khas Daerah Bakal Jadi Menu Utama Jemaah Haji

Narasumber yang dihadirkan dalam acara tersebut di antaranya Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta Fery Farhati Baswedan, sejarawan JJ Rizal, spesialis Gizi Klinik RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, dr. Gracia.

Kemudian, Kepala Dinas PPKUKM Pemda DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo, pelaku UMKM Kuliner Peraih Penghargaan Ibu Ibukota Awards , Nyimas Yusnaini, dan pegiat Media Sosial Randi Ferdiansyah.

Selain itu, ada demo masak fushion kuliner Betawi oleh Executive Sous Chef The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Eric Kusnadi.

"Kami ingin memperkenalkan kuliner Betawi ke generasi milenial," kata Ketua Penyelenggara acataTimur Arif, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/12).

Menurutnya, kuliner Betawi harus bisa tampil sebagai ikon kuliner, penggerak ekonomi sirkular masyarakat Betawi itu sendiri baik skala UMKM maupun usaha kuliner menengah, yang akan memberi warna baru akan keberagaman kuliner Jakarta.

"Salah satu tipikal milenial, mereka tertarik dengan budaya lokal, kuliner yang instagrammable dan mengundang rasa penasaran, serta peluang untuk mengunggah foto,” jelas Timur.

Dia menambahkan bahwa banyak tantangan yang harus ditaklukkan agar kuliner Betawi menjadi ikon Jakarta. salah satunya mampu memenangkan persaingan dari gempuran kuliner dari luar.

Agar tujuan ini bisa terwujud, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, stakeholder dan pelaku usaha UMKM kuliner untuk menghadirkan ragam kreatifitas serta inovasi bercirikan budaya Betawi. 

“Untuk mengentaskan permasalahan tersebut, selaras dengan program pemerintah salah satunya menjadikan usaha kuliner sebagai penopang ekonomi masyarakat di saat pandemi,” ujarnya.

Sementara itu, Vice President Operations The Sultan Hotel & Residence Jakarta I Nyoman Sarya mengatakan Jakarta sebagai pusat bisnis dan pemerintahan berskala internasional, perlu memiliki ciri khas kuliner yang kekinian.

"Ciri khas hidangan dari kami juga selalu mengedepankan cita rasa nusantara. Sehingga event ini menjadi lebih bermakna guna mengangkat dan melestarikan local wisdom kita,” ucapnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler