jpnn.com - JAKARTA - Tim penyidik masih terus menelusuri motif penculikan dan pembunuhan bocah 7 tahun berinisial J. Meski sudah menetapkan tersangka yakni, Januar Arifin alias Begeng (35), namun polisi belum mengetahui persis apa yang memotivasi dia melakukan hal itu.
Kapolresta Depok Kombes Dwiyono mengatakan, tidak menutup kemungkinan Begeng mengidap penyakit paedofil. Sebab, berdasarkan keterangan para saksi, Begeng kerap memberi uang dan mengajak anak-anak bermain.
BACA JUGA: Tiba-tiba, Pengacara Jessica Lupa soal Dermawan dan BIN
"Kami juga mendalami kemungkinan adanya kekerasan seksual yang dialami oleh korban yang masih di bawah umur," kata Dwiyono saat dikonfirmasi, Senin (8/2).
Untuk membuktikan adanya kekerasan seksual, kata dia, penyidik tengah menunggu hasil visum berikut autopsi oleh tim Tim Labfor Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Hasil tersebut, dijelaskannya, akan menyimpulkan fakta terkait penyebab kematian korban dan waktu kematian.
BACA JUGA: Inilah yang Dilakukan Jessica Dalam Rutan
"Semuanya akan dilihat dari hasil autopsi laboratorium forensik," terangnya.
Patut diketahui, bocah kelas 1 SDN Beji 3 ini, diculik di Jalan H Asmawi No 64 RT 08/15, Beji, Depok, Sabtu (6/2) siang sepulang sekolah.
BACA JUGA: Soal Perseteruan Rekonstruksi Mirna, Ini Reaksi Kejati DKI
Mengetahui J tidak kembali ke rumah, maka sang kakak, Nur Hamidah melaporkan berita kehilangan ke Polsek Beji, pada hari itu juga.
Setelah ditelusuri, bungsu dari 4 bersaudara ini, akhirnya ditemukan tewas tak bernyawa di kamar mandi rumah milik Begeng, di Jalan H Albaido RT 014/09, No.62, Kelurahan Lubang buaya, Kecamatan, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (7/2) subuh.
Berdasarkan keterangan para saksi, Begeng sering berkumpul di warung batu akik tak jauh dari rumah korban. (mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Dalami Dua Pelaku Lain Kasus Pembunuhan Bocah
Redaktur : Tim Redaksi